get app
inews
Aa Text
Read Next : Ganjar Pranowo: Masyarakat Batang Tidak Usah Khawatir Terhadap Gempa

Sering Dihantam Gempa Paling Mematikan, Taliban Minta Bantuan Internasional

Kamis, 23 Juni 2022 | 10:18 WIB
header img
Sering Dihantam Gempa Paling Mematikan, Taliban Minta Bantuan Internasional (Foto: Okezone)

KABUL – Banyaknya korban gempa di Afganistan menyebabkan pemerintahan Taliban di Afghanistan telah meminta dukungan internasional, untuk menanggulangi dampak gempa berkekuatan (M) 6,1 yang menghancurkan di negara itu.

Gempa itu telah menyebabkan lebih dari 1.000 orang tewas dan setidaknya 1.500 orang terluka di Afghanistan. Banyak korban, yang tidak diketahui pasti jumlahnya, masih terkubur di puing-puing rumah yang kebanyakan dibangun dari lumpur.

Provinsi Paktika di tenggara telah terkena dampak paling parah dan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) berjuang keras untuk menyediakan tempat penampungan darurat dan bantuan makanan.

Diwartakan BBC, sebagian besar korban sejauh ini berada di Distrik Gayan dan Barmal di Paktika. Seluruh desa di Gayan dilaporkan telah hancur. Jalan-jalan dan menara ponsel di dekat pusat gempa juga telah hancur, menyulitkan komunikasi dan upaya mencapai wilayah terdampak.

Upaya penyelamatan terhambat oleh hujan lebat dan kurangnya sumber daya. Ada ketakutan bahwa jumlah korban tewas akan bertambah lagi.

Gempa M 6,1 itu adalah yang paling mematikan yang melanda Afghanistan dalam dua dekade dan merupakan tantangan besar bagi Taliban, yang merebut kekuasaan di negara itu tahun lalu.

Gempa bumi itu melanda sekira 44km dari Kota Khost dan getarannya terasa hingga ke Pakistan dan India.

Afghanistan berada di tengah krisis kemanusiaan dan ekonomi, dan Abdul Qahar Balkhi, seorang pejabat senior Taliban, mengatakan pemerintah "secara finansial tidak dapat membantu orang-orang sejauh yang dibutuhkan".

Balkhi mengatakan bahwa badan-badan bantuan, negara-negara tetangga, dan kekuatan dunia telah memberikan bantuan, tetapi dia menambahkan bahwa: "Bantuan itu perlu ditingkatkan ke tingkat yang sangat besar karena ini adalah gempa bumi dahsyat yang belum pernah dialami dalam beberapa dekade."

Kepala Perserikatan Bangsa-Bangsa, António Guterres mengatakan badan tersebut telah "sepenuhnya dimobilisasi" atas bencana tersebut. Tim kesehatan, pasokan medis, makanan, dan tempat penampungan darurat sedang dalam perjalanan ke zona gempa, kata para pejabat PBB.

Editor : Hadi Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut