get app
inews
Aa Text
Read Next : Pesan Anggota DPR RI Raja Faisal Kepada Relawan Basnas, Tetap Semangat Bangun Kendal

Miliki Tingkat Gravitasi Paling Stabil, ini Deretan Fakta Unik Kabah Sebagai Kiblat Kaum Muslimin

Kamis, 23 Juni 2022 | 14:35 WIB
header img
Miliki Tingkat Gravitasi Paling Stabil, ini Deretan Fakta Unik Kabah Sebagai Kiblat Kaum Muslimin (Foto: Instagram)

4. Teknologi Modern seperti Satelit Tak Mampu Mengintip Isi Kabah

Selain menyehatkan bagi tubuh, tekanan gravitasi yang tinggi juga berfungsi melindungi privasi Kabah sebagai tempat suci umat islam.

Diketahui jika gelombang radio pun tak sanggup mendeteksi Kabah.

Bahkan, teknologi sekelas satelit tercanggih, tak akan sanggup mengintip isi dari Kabah.

Bukan hanya sekedar bangunan berbentuk persegi, Kabah termasuk tempat berkumpulnya semua doa dan pusat dari semua bentuk energi.

5. Penemuan NASA yang Mengejutkan

Astronot Neil Amstrong pernah melihat fenomena aneh yang mengusik akal sehatnya sebagai manusia.

Kala itu, ia melihat bumi yang diliputi kegelapan, dan nampak seperti melayang.

Dan ada seutas tali berwarna putih yang seolah menggantung bumi tersebut agar tetap mengambang.

Selain itu, terdapat pula temuan radiasi yang memancar dari Kabah dan menjadi semacam medan magnet di dalamnya.

Yang mengejutkan lagi, radiasi tersebut seolah tak berujung alias tanpa batas.

6. Batu Hajar Aswad Mampu Merekam Siapa Saja yang Mengunjungi

Batu Hajar Aswad juga memiliki sebuah fakta yang tak kalah mengejutkan.

Menurut seorang mantan pejabat NASA, Hajar Aswad dapat merekam siapapun yang datang mengunjungi Kabah.

Tak hanya itu, Hajar Aswad juga diduga termasuk jenis batuan yang bukan berasal dari sistem tata surya yang dihuni oleh manusia.

7. Direkonstruksi Berulang Kali

Kabah pertama kali dibangun oleh Nabi Ibrahim dan Ismail. Seiring berjalannya waktu, bentuk Kabah tidak seperti awalnya akibat sejauh ini telah mengalami rekonstruksi sebab mengalami kerusakan.

Sebelumnya, Kabah pernah mengalami rekonstruksi pada zaman Nabi Muhammad saat terjadi peristiwa pertumpahan darah pada masing-masing suku ingin membawa Hajar Aswad untuk dipasang di Kabah.

Pada akhirnya Nabi Muhammad memutuskan batu hitam itu dibawa dengan menggunakan kain dan suku-suku yang Mayoritas sejarawan mengklaim Kabah direkonstruksi sekitar 12 kali.

Sejauh ini tercatat bila renovasi terakhir pada Kabah tersebut terjadi pada tahun 1996 dan sangat menyeluruh.

Editor : Hadi Widodo

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut