PEKALONGAN. iNewspantura.id – Vaksinasi PMK tahap pertama di Kota Pekalongan baru akan menyasar ke sapi yang sehat dan tidak terpapar PMK. Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) Kota Pekalongan, Muadi. Menurutnya, pemberian vaksin tersebut sesuai arahan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.
Alasannya, agar tidak mempengaruhi produksi susu sapi yang akan dikonsumsi oleh masyarakat. Pelaksanaan vaksinasi PMK ini dijadwalkan terlaksana mulai tanggal 29-30 Juni 2022.
“Dengan jumlah vaksin 100 dosis pada tahap pertama ini memang masih mencakup 67 persen dari jumlah hewan ternak yang ditargetkan. Dimana, untuk jumlah populasi sapi di Kota Pekalongan sebanyak 606 ekor, dimana 300 ekor merupakan sapi perah, dan sisanya sapi potong. Dari jumlah tersebut, sudah ada sekitar 130an ekor sapi yang terinfeksi PMK, sementara 150an ekor masih di kandang yang belum terinfeksi (sehat),” terang Muadi.
Sampai saat ini, pihaknya juga telah melakukan beberapa langkah antisipasi PMK. Terutama setelah terbentuknya Tim Unit Reaksi Cepat (URC) di setiap kecamatan yang ada di Kota Pekalongan.
Tim yang terdiri atas tim medik dan paramedik veteriner tersebut yang diterjunkan ke 4 kecamatan yang ada di Kota Pekalongan. Tim URC ini akan langsung bertindak, bilamana menemukan indikasi kasus PMK, baik saat melakukan pemeriksaan rutin maupun berdasarkan laporan warga.
Dengan cara itu, kasus PMK dapat dilokalisir dan tidak menular ke hewan ternak lain. Tim URC juga memberikan pemahaman kepada warga terkait PMK.
“Pada pelaksanaan vaksinasi PMK ini, kami ada dua tim vaksinator, dimana 100 dosis vaksin akan dilaksanakan menjangkau tiga titik lokasi wilayah yakni di Kelurahan Kandang Panjang, Degayu dan Kuripan Yosorejo. Dalam pemantauan kesehatan hewan dan vaksinasi PMK ini kami juga dibantu oleh mahasiswa-mahasiswi KKN IPB jurusan Kedokteran Hewan,” ungkapnya.
Editor : Ribut Achwandi