JAKARTA, iNews.id - Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menginginkan agar rompi penurun suhu, inovasi dari Kementerian Kesehatan agar diproduksi massal tahun depan.
Menag menyebut, rompi penurun suhu bagi jemaah haji yang mengalami heat stroke sangat bermanfaat. Terbukti delapan jemaah haji terselamatkan ketika menggunakan rompi penurun suhu di Arafah. "Ya terbukti bermanfaat kemarin saya coba rompi pendingin dan memang signifikan bedanya ketika kita lepas (tak pakai)," kata Yaqut di Arafah, Jumat (8/7/2022).
Penggunaan rompi penurun suhu cukup ampuh membantu jamaah yang mengalami heat stroke di tengah cuaca panas Arab Saudi. Rata-rata cuaca saat ini mencapai 40-46 derajat celcius. "Apalagi di tengah Arafah, Mina, dan secara umum lainnya. Di tengah Saudi yang panas ini sangat membantu dan kemarin saya dapat kiriman foto pasien yang ditempeli (rompi)," katanya.
Rompi penurun suhu merupakan inovasi yang dilakukan Kementerian Kesehatan untuk penanganan kasus heat stroke pada jemaah calon haji pada fase Armuzna. Sebanyak 10 jaket disiapkan untuk petugas, sementara 20 jaket disiapkan untuk pertolongan pertama pada jamaah heat stroke.
Teknologi carbon cool digunakan karena memiliki daya tahan dingin yang lama hingga 8-12 jam, jauh lebih lama dibandingkan dengan penggunaan es atau ice gel, tidak cepat mencair, dan tidak basah.
Editor : Muhammad Burhan