JAKARTA, iNews.id - Eks Kapolres Tebingtinggi, AKBP Agus Sugiyarso menulis pesan perpisahan setelah dicopot Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Agus Sugiyarso dicopot dari jabatnnya buntut video viral sang istri yang memamerkan uang segepok di aplikasi TikTok.
Mutasi itu tertuang dalam ST Kapolri Nomor ST/2280/X/KEP./2021 tanggal 31 Oktober 2021 yang diteken AS SDM Polri Irjen Wahyu Widada atas nama Kapolri.
Dalam Surat Telegram Kapolri yang beredar, Senin (1/11/2021) menyebutkan, AKBP Agus Sugiyarso dimutasi ke Pamen Yanma Polri, dalam rangka evaluasi jabatan.
Agus Sugiyarso kemudian menuliskan pesan panjang pascapencopotan dirinya di akun Instagram-nya, Selasa (2/11/2021) yang diberi judul "WAKTU ITU" itu sekaligus sebagai ucapan pamit kepada rekan kerja, para sahabat dan masyarakat.
Agus mengatakan, menjadi pemimpin itu harus berada di depan ketika badai datang, berada di tengah ketika damai dan tenang dan berada di belakang ketika menang. Pemimpin itu tak terbang karena pujian dan tak goyang karena cacian, namun harus siap memikul beban walau bukan tangan mencencang.
"Akan datang suatu masa waktu bertemu yang tak bisa sesering dulu, meluangkan waktu berkumpul dan bercengkerama yang tak semudah dulu, menyadarkan bahwa bayang-bayang perpisahan itu semakin nyata," kata Agus dalam pesannya, dikutip iNews.id.
"Saya tak pernah benar-benar ingat bagaimana dulu kita bisa bertemu, kemudian dekat dan menjalin hubungan yang bernama “Persahabatan”, yang teringat jelas dan yang selama ini diketahui hanyalah bahwa beruntung mengenal kalian dan menjadi "salah satu" dari sekian banyak teman yang kalian miliki," tulisnya.
Agus juga mengatakan, dalam pertemanan memang tak selamanya semua dapat sejalan dan sepemikiran. Perbedaan selalu kita temui dalam banyak hal.
"Tetapi, bukankah memang seharusnya pemikiran manusia itu seperti itu, tak pernah mampu untuk benar benar serupa, walau kadang berpura pura dan bersandiwara, tetapi semua perbedaan itu justru yang membuat menjadi belajar tentang banyak hal," ujarnya.
Hal ini mengajarkan tentang keterbukaan pikiran, ketegasan menentukan pilihan dan kepedulian yang tulus. Satu yang lain mengajarkan tentang ketangguhan dan beberapa yang lain mengajarkan tentang kesabaran, ketaatan kepada Sang Pencipta dan mengajarkan bagaimana seharusnya kita bersikap tentang hal yang memang kadang perlu untuk tidak dihiraukan.
Dia juga berterima kasih untuk para sahabat dan saudara karena selalu mampu mendorongnya untuk selalu menjadi lebih baik lagi. Dia berharap agar di mana pun setelah ini, menjadi apa pun nanti, kenangan itu akan selalu menjadi tempat pulang untuk tersenyum dan bermimpi indah lagi.
"Untuk Saudaraku semua, memang sesungguhnya tak pernah siap untuk menghadapi satu kata yang bernama perpisahan, tetapi walau bagaimana pun juga dan kita pasti akan menghadapinya dan akan melewatinya. Lagi pula pasti kita nanti akan bertemu lagi dengan orang yang baru. Memang seperti itulah kehidupan, ada yang pergi dan ada yang datang," katanya.
Dia berharap masih selalu mampu mengingat dan mengenang waktu bersama yang menyenangkan dan dilewati bersama selama bertugas di Polres Tebingtinggi.
"Kita tak pernah tahu seperti apa nanti setelah ini, akan masih bisa sering bertemu atau bahkan tidak sama sekali. Tetapi satu yang harus di ungkapkan yang memang tak pernah mampu untuk di ucapkan langsung selama ini, "TERIMAKASIH"."
"Terima kasih karena telah sudi menjadi temanku, sahabatku sekaligus keluargaku, terimakasih telah sudi melewati banyak hal bersama, terimakasih untuk semua tawa dan semua hal yang menyenangkan selama ini, terimakasih telah membuat menjadi jauh lebih baik dan membuat berani bermimpi," tulisnya.
Agus juga mengatakan, "Saya tahu seperti apa kita dan mungkin ini terkesan berlebihan, tetapi memang tak pernah bisa diingkari bahwa ini adalah salah satu anugerah yang indah yang pernah dikirimkan Allah dan sesungguhnya begitu berarti. Mungkin memang tidak adil, karena telah membawa ke dalam banyak kebaikan tetapi tak pernah banyak memberikan banyak kebaikan untuk kita."
Lebih lanjut dia menyampaikan, jika nanti tak mampu lagi untuk sekadar bertemu dan berkumpul, tak ingin rasanya menyalahkan siapa pun. Mungkin banyak hal yang menghalangi untuk itu.
"Memang di depan sana pasti banyak yang lebih penting untuk kita jalani dan kita hadapi. Mungkin hanya rindu yang akan selalu datang, tetapi percayalah justru rindu yang akan memperjelas bahwa kita pernah bersama," ujarnya.
Di akhir pesannya, Agus pamit dan menyampaikan permintaan maaf.
"Izinkan saya pamit di iringin kata maaf atas kekurangan dan kelemahan yang ada, maaf juga karena belum mampu menjadi tauladan bagi sahabat dan saudaraku semuanya,yakinla... jika niat baik dan hati ini masih saling menyapa sejatinya kita sedang bersama," kata Agus Sugiyarso.
Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono sebelumnya mengatakan, dengan adanya keputusan tersebut, seluruh personel Polri harus mampu memiliki jiwa kepemimpinan yang mengayomi dan melayani masyarakat dan anggota dengan sangat baik serta menjadi prioritas.
"Ya ini tentunya sebagaimana komitmen Pak Kapolri. Komitmen ini jelas untuk melakukan perubahan dan perbaikan untuk menuju Polri yang jauh lebih baik lagi," ujar Argo di Jakarta, Senin (1/11/2021).
Sebelumnya, media sosial diramaikan dengan munculnya video TikTok yang menampilkan istri Kapolres Tebingtinggi AKBP Agus Sugiyarso, Eci Agus Sugiyarso pamer uang segepok.
Video itu diunggah akun TikTok @ecimot512 yang diduga merupakan akun milik Eci. Dalam video itu, Eci mengenakan kaos berlogo tribrata sambil menari dengan memegang setumpuk uang. Video tersebut berdurasi 14 detik.
Agus pun mengakui dan sudah melakukan klarifikasi terkait video yang sempat beredar. Dia juga secara terbuka menyampaikan bila persoalan ini sudah sampai ke Bid propam Polda Sumut dan sudah dilakukan pemeriksaan.
Editor : KastolaniMarzuki