TORSHAVN, iNewsPantura.id - Pembantaian 100 lumba-lumba hidung botol terjadi di Kepulauan Faroe membuat warna pantai menjadi merah pekat.
Warga Skalafjorður menggiring mamalia laut itu ke sebuah teluk sebelum hewan tersebut dibantai.
Orang-orang menunggu di air dangkal untuk membunuh binatang dengan kail, pisau, dan tombak, membuat teluk menjadi merah darah. Dengan sorotan yang sudah ada di kawasan itu untuk perburuan paus tahunan mereka, praktik tersebut telah dikutuk oleh kelompok-kelompok pecinta hewan sebagai tindakan 'biadab'.
Namun, warga berpendapat bahwa itu adalah bagian penting dari tradisi lokal mereka. Menurut sheriff perburuan paus di pulau itu, ini adalah pertama kalinya para pemburu menggunakan tombak yang dirancang untuk mempercepat waktu membunuh dan mengurangi penderitaan para hewan.
Namun para ahli membantah teori bahwa tombak pembunuh membuat prosesnya lebih manusiawi, menurut uk.whales.org.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta