ODESA - Kabar miris dan mengejutkan, sejumlah lumba-lumba terluka dan terdampar di pantai Laut Hitam, mati bergelimpangan akibat serangan sonar militer yang begitu dahsyat, menurut kepala peneliti di Taman Alam Tuzlivski lymany di wilayah Odesa di barat daya Ukraina, Ivan Rusev.
Dia mengatakan bahwa setidaknya enam lumba-lumba telah ditemukan di pantai di dalam perbatasan taman.
"Sejak awal perang Laut Hitam di dekat Odesa, ratusan lumba-lumba mati telah ditemukan," katanya dalam sebuah posting Facebook.
Atanas Rusev, kepala kampanye Bulgaria "Selamatkan Lumba-lumba" mengatakan di Facebook bahwa ada beberapa contoh lumba-lumba terdampar di delta Sungai Ropotamo, yang mengarah ke Laut Hitam.
“Beberapa lumba-lumba tidak dapat bernavigasi dan sangat lemah. Beberapa lumba-lumba mengalami luka bakar akibat ledakan bom atau ranjau. Bayangkan seekor lumba-lumba dengan luka bakar yang berlarut-larut yang menurut para ahli yang menelitinya, lumba-lumba tersebut tidak bisa makan setidaknya selama 10 hari. Mereka yang tidak terbakar terluka parah,” katanya, seraya menambahkan bahwa lumba-lumba yang terluka dan mati telah hanyut di pantai Bulgaria, Rumania, Turki, dan Ukraina.
Beberapa penelitian di masa lalu telah mengkonfirmasi bahwa sonar militer berbahaya bagi kehidupan laut dan banyak militer telah mengadopsi langkah-langkah mitigasi untuk melindungi satwa liar.
Editor : Hadi Widodo