JAKARTA, iNews.id – Hari ini, 17 Agustus Indonesia memeringati perayaan ke-77 Kemerdekaan RI setelaah ratusan tahun dijajah oleh berbagai bangsa.
Kemerdekaan Indonesia merupakan bagian dari perjalanan panjang bagi Tanah Air kita. Perjalanan tersebut tentunya tidak mudah dilalui, berbagai peristiwa menyertai proses proklamasi kemerdekaan RI.
Sepatutnya sebagai masyarakat Indonesia mengetahui sejarah perjuangan bangsa dalam mencapai kemerdekaan. Bagaimana Berikut fajta-fakta yang yang menyertai Kemerdekaan RI:
1.Kekalahan Jepang
Kalahnya Jepang dari sekutu menjadi momentum dimulainya kemerdekaan Indonesia. Jepang menyerah setelah pengeboman yang dilakukan oleh Amerika Serikat di dua kota, yaitu Nagasaki dan Hiroshima. Pengeboman ini terjadi pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945. Peristiwa ini menyebabkan melemahnya Jepang. Akhirnya, pada tanggal 14 Agustus 1945, Jepang menyerah kepada sekutu tanpa syarat.
2.Kaum Muda Bicara Kemerdekaan
Kaum muda mengetahui informasi kekalahan Jepang melalui siaran radio BBC (Inggris). Meeka segera membicarakan kemerdekaan Indonesia tanpa waktu lama dengan golongan tua.
3.Peristiwa Rengasdengklok
Setelah kaum muda bicara kemerdekaan, merekapun bergerak dan memicu terjadinya peristiwa Rengasdengklok.Terjadi perdebatan soal penentuan waktu kemerdekaan antara kaum muda dan golongan tua.
Para pemuda berpendapat bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia harus segera dilaksanakan oleh kekuatan bangsa Indonesia sendiri, dan bukan PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) yang dinilai sebagai bentukan Jepang. Salah satu pemuda dari golongan pemuda yang menemui Moh. Hatta di kediamannya adalah Sutan Syahrir. Syahrir mendesak agar Ir. Soekarno dan Moh. Hatta segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
Namun, Soekarno dan Moh. Hatta yang dari pihak golongan tua tidak setuju. Mereka yakin bahwa bagaimanapun Indonesia akan tetap merdeka tidak lama lagi. Pada rabu tanggal 15 Agustus 1945 sekitar jam 20.00, para pemuda mengadakan pertemuan di sebuah ruangan di belakang Laboratorium Biologi Pegangsaan Timur 17. Setelah hasil perundingan di dapatkan, dua orang pemuda kemudian membawa putusan tersebut ke kediaman Soekarno di Pegangsaan Timur 56. Namun, Soekarno tetap pada pendiriannya bahwa Jepang masih berkuasa secara de facto, dan mengingatkan bahwa musuh mereka bukan lagi Jepang, tetapi Belanda yang pasti segera datang setelah Jepang menyerah.
Golongan mudapun kemudian mengamankan Soekarno dan Moh. Hatta menuju Rengasdengklok pada tanggal 16 Agustus 1945. Golongan pemuda memilih Rengasdengklok dengan pertimbangan bahwa daerah tersebut relatif aman.
Sesampainya di Rengasdengklok, Soekarno dan rombongan ditempatkan di rumah seorang keturunan Tionghoa Djiaw Kie Song. Golongan pemuda berharap pada tanggal 16 Agustus 1945, Bung karno dan Bung hatta bersedia menyatakan Proklamasi Kemerdekaan.
3.Penentuan Tanggal 17 Agustus
Pada hari yang sama, yakni tanggal 16 Agustus 1945 terjadi pertemuan antara golongan muda dengan golongan muda di Jakarta. Setelah pertemuan antara Ahmad Subarjo (golongan tua) dengan Yusuf Kunto dan Wikana (golongan tua), terdapat kesepakatan terkait dengan pelaksanaan proklamasi.
Ahmad Subarjo berbicara kepada golongan pemuda dan memberikan jaminan bahwa proklamasi akan dilaksanakan tanggal 17 Agustus sebelum pukul 12.00. akhirnya, Shodanco Subeno mewakili para pemuda melepas Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan rombongan kembali ke Jakarta. Proses Kemerdekaan Indonesia: Perumusan dan Proklamasi Proses kemerdekaan Indonesia memasuki babak akhir.
4.Perumusan Teks Proklamasi di Rumah Perwira Jepang (Maeda)
Akhirnya, Soekarno, Moh. Hatta dan Ahmad Subarjo melakukan persiapan perumusan isi teks proklamasi. Perumusan teks proklamasi dilaksanakan di kediaman Laksamana Muda Maeda, seorang perwira Jepang yang mendukung kemerdekaan Indonesia.
5.Penyusunan Kalimat Proklamasi
Penyusunan kalimat proklamasi ternyata juga tak mudah dan dihasilkan dari pikiran banyak kepala waktu itu. Soekarno pertama kali menuliskan kata pernyataan Proklamasi sebagai judul pada pukul 03.00 WIB.
Subarjo menyampaikan kalimat “kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia”. Kemudian Moh. Hatta menambahkan kalimat “Hal-hal yang mengenai pemindahan kekuasaan dan lain-lain diselenggarakan dengan cara seksama dan dalam tempoh yang sesingkat-singkatnya”. Soekarno menuliskan “Jakarta, 17-8-’05 Wakil-wakil bangsa Indonesia sebagai penutup”. Sukarni mengusulkan agar teks proklamasi cukup ditandatangani dua orang tokoh saja, yakni Soekarno dan Moh. Hatta, atas nama bangsa Indonesia. Naskah proklamasi kemudian diketik oleh Sayuti Melik.
6.Pembacaan Proklamasi di Kediaman Soekarno
Sejarah proklamasi kemerdekaan Indonesia pun terjadi pada hari Jumat, 17 Agustus 1945 pukul 10.00 di kediaman Soekarno di Jalan Pegangsaan Timur No. 56. Soekarno membacakan teks proklamasi didampingi Moh. Hatta.
Editor : Muhammad Burhan