PEKALONGAN, iNewsPantura.id - Kisah Rasulullah SAW sebelum wafat dikutip dari Kajian Habib Muhammad bin Yahya Pekalongan menarik untuk diulas.
Ketika Rasulullah SAW telah jatuh sakit agak lama, sehingga keadaan beliau sangat lemah.
Pada suatu hari, Rasulullah SAW meminta Bilal memanggil semua Sahabat datang ke Masjid. Tidak lama kemudian, penuhlah Masjid dengan para Sahabat. Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendapat Taushiyah dari Rasulullah SAW.
Beliau duduk dengan lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat, menahan sakit yg tengah dideritanya.
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sahabat-sahabtku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah SWT itu adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah?"
Semua Sahabat menjawab dengan suara bersemangat "Benar wahai Rasulullah, Engkau telah sampaikan kepada kami bahwa sesungguhnya Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yg layak disembah."
Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Persaksikanlah ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kepada mereka."
Kemudian Rasulullah SAW bersabda lagi, dan setiap apa yang Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.
Akhirnya sampailah pada satu pertanyaan yg menjadikan para Sahabat sedih dan terharu.
Rasulullah SAW bersabda: "Sesungguhnya, aku akan pergi menemui Allah SWT, dan sebelum aku pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dengan manusia. Maka aku ingin bertanya kepada kalian semua. Adakah aku berhutang kepada kalian? Aku ingin menyelesaikan hutang tersebut. Karena aku tidak mau bertemu dgn Allah SWT dalam keadaan berhutang dengan manusia."
Ketika itu semua para sahabat diam, dan dalam hati masing-masing berkata "Mana ada Rasullullah SAW berhutang dengan kita? Kamilah yang banyak berhutang kepada Rasulullah".
Rasulullah SAW mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali.
Tiba-tiba bangun seorang lelaki yg bernama Ukasyah,
seorang sahabat, mantan preman sebelum masuk Islam, dan dia berkata:
"Ya Rasulullah...Aku ingin sampaikan masalah ini. Seandainya ini dianggap hutang, Maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apapun".
Rasulullah SAW berkata: "Sampaikanlah wahai Ukasyah".
Maka Ukasyah pun mulai bercerita: "Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, suatu ketika engkau menunggang kuda, lalu engkau pukulkan cemeti ke belakang kuda. Tetapi cemeti tersebut tidak kena pada belakang kuda, tapi justru terkena pada dadaku,
Karena ketika itu aku berdiri dibelakang kuda yang engkau tunggangi wahai Rasulullah".
Editor : Hadi Widodo