Sementara Dajjal diambil oleh hakim dan dirawat di dalam istana. Dalam menghadapi siksa di penjara, ayah Dajjal tidak kuat sehingga ia terpaksa mengakui kebohongan itu. Setelah ia mengaku, Ayah Dajjal pun diusir. Maka tinggallah ia sebatang kara karena ulah anaknya itu. Dalam keterasingannya itu ayah Dajjal meninggal dalam penderitaannya.
Setelah berada di dalam istana selama kira-kira 1 tahun 1 bulan, negeri Samiri dilanda bencana dahsyat. Allah Ta'ala memusnahkan negeri itu karena perbuatan penduduknya menyembah berhala dan maksiat yang melampaui batas. Kemudian Allah memerintahkan Jibril menyelamatkan anak itu dan membawanya ke sebuah pulau terpencil yang terletak di tengah-tengah lautan luas yang disebut laut Yaman.
Pulau yang didiami Dajjal ini dikenal dengan nama Jazirah "ats-tsu'ban ar-Rahib wa ad-dabbah al-halba"yakni sebuah pulau yang terdapat ular mengerikan dan hewan berbulu tebal. Hewan melata yang berbulu lebat inilah yang menjaganya selama Dajjal mendiami pulau itu. Hewan ini disebut sebagai al-Jassasah yang bisa berbicara layaknya manusia. Pulau itu berukuran kecil, bagaikan tumpukan bebatuan. Pulau itu terpisah dari gugusan pulau-pulau yang banyak jumlahnya. Dajjal sepanjang hari sepanjang tahun selalu tidur layaknya penghuni gua. Untuk diketahui kisah Dajjal ini tidak ditemui dalam riwayat yang sahih. Adapun kebenarannya kita masih membutuhkan referensi yang sahih selain yang diceritakan oleh buku-buku dan literatur di atas. Jika memang kisah tersebut benar adanya, maka kita memohon kepada Allah Ta'ala agar diberi rahmat dan taufik sehingga bisa selamat dari fitnah Dajjal di akhir zaman nanti.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com
https://kalam.sindonews.com/read/107556/70/kisah-kelahiran-dajjal-dan-masa-kecilnya-yang-mengerikan-1595254043
Editor : Muhammad Burhan