Imam Nawawi: Bacaan Hauqalah Senjata Saat Menghadapi Kesulitan 

Kalimat la haula wala quwwata illa billah atau hauqalah sudah tidak asing lagi bagi umat Islam. Ini merupakan salah satu dzikir yang memiliki keutamaan sangat banyak. 

Selain menunjukkan permohonan pertolongan kepada Allah, kalimat la haula wala quwwata illa billah juga menjadi sarana untuk mendapatkan kemuliaan abadi dan keselamatan atas pertolongan-Nya.

Dirangkum dari berbagai sumber banyak sekali keistimewaan membaca lafadz hauqalah salah satunya menjadi senjata orang muslim dalam menghadapi berbagai kesulitan dunia. 
Imam Nawawi meriwayatkan dari Ali ra. Bahwa Rasulullahbersabda:

يا علىى ألا أعلمك كلمات إذا وقعت ورطة قلتهاظ؟ قلت : بلى جعلني الله فداءك, قال : إذا وقعت في ورطة فقل : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِالله الْعَليِّ الْعَظِيْمِ, فإن الله تعالى يصرف بها ماشء من أبواع البلاء.

Artinya: “Wahai Ali, maukah aku ajari satu kalimat yang mana jika kamu sedang menghadapi suatu kesulitan, maka engkau dapat mengucapkannya?” Jawab Ali ra.: “Mau, ya Rasulullah.” Sabda Nabi: “Ucpakanlah: BISMILLAHIR RAHMANIR RAHIM WALAA HAULA WALAA QUWWATA ILLAA BILAAHIL ALIYYIL AZHIIMI. Maka Alloh akan menyelamatkan kamu dari segala macam kesulitan.”
(Referensi: Abwalbul Faraj, h. 113 karya DR. Sayyid Muhammad Alawy Al-Maliki Al-Hasani).

Al-hafidh Abdurrahman al-Munawi (wafat 1031 H) menuturkan, suatu saat sahabat Jabir ra mengadu kepada Rasulullah saw atas suatu kejadian yang menimpa dirinya. 

Kemudian Rasulullah saw memerintahkan para sahabat untuk memperbanyak membaca kalimat la haula wala quwwata illa billah atau hauqalah, karena dapat menolak segala pintu kejelekan. Rasulullah saw bersabda:

  (رواه العقيلي. ضعيف)  اِسْتَكْثِرُوْا مِنْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ، فَإِنَّهَا تَدْفَعُ تَسْعَةً وَتِسْعِيْنَ بَابًا مِنَ الضَّرِّ أَدْنَاهَا الْهَمُّ 

Artinya, “Perbanyaklah dari (membaca) la haula wala quwata illa billah, karena sesungguhnya ia bisa menolak sembilan puluh Sembilan pintu dari beberapa pintu kejelekan, dan yang paling ringan darinya adalah kesusahan.” (HR al-‘Uqaili. Dha’îf). (Al-Munawi, Faidhul Qadîr, juz I, halaman 638). 

Wallahu a'lam bishowab...

Editor : Hadi Widodo