Pekalongan, inewsPantura.id
Kamis, 14/11/2024
Pemerintah menargetkan swasembada gula di tahun 2028. Salah satu cara untuk mencapai target tersebut dilakukan program inovatif bernama Inkubator Agripreneur Tebu.
Program ini diinisiasi PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) anak perusahaan Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) dan didukung Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian.
Direktur Utama SGN Mahmudi mengatakan, program ini sebagai solusi untuk link and match antara isu produktivitas dan peran generasi muda dalam sektor pertanian.
"Kami akan melatih dan mendampingi generasi muda yang berminat menjadi agripreneur profesional mengelola perkebunan tebu secara modern, produktif dan berkelanjutan. Bisnis tebu merupakan bisnis yang low risk dan menguntungkan," kata Mahmudi usai Talk Show Agripreneur Tebu, di Pekalongan, Jawa Tengah, Kamis (14/11/2024).
Para peserta akan mendapatkan berbagai pelatihan teknis, dukungan bisnis, serta pendampingan dari ahli. Sehingga diharapkan dapat memperkuat kapasitas dalam membangun usaha pertanian, khususnya tebu.
"Peserta yang lolos seleksi akan mengelola seperti mini estate, lahan tebu antara 50-100 hektar, dikelola seperti perusahaan dan dilakukan menggunakan teknologi," ujar Mahmudi.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani mengapresiasi program tersebut.
Tujuannya mengajak generasi muda menjadi generasi petani tangguh, dapat meningkatkan kesejahteraan bagi dirinya sendiri dan bagi para petani, hingga akhirnya memberi kontribusi pada pertumbuhan ekonomi.
" Program tersebut bukan semata meningkatkan kinerja perusahaan tapi memiliki makna yang mendalam. Anak muda bertani menggunakan teknologi, digitalisasi sehingga transparansi akan terjaga. Sehingga bisa mewujudkan swasembada pangan, bahkan di sisi lain mampu menghasilkan pendapatan yang lebih menarik dan lebih baik daripada profesi lain," ujar Ghani.
Kenaikan produksi tebu nasional tahun ini sebesar 13 persen dibanding tahun lalu, separuhnya merupakan kontribusi dari PTPN melalui SGN.
" Jadi, separuh dari peningkatan produksi gula nasional dari 2,2 juta ton per tahun menjadi 2,4 juta ton per tahun. Itu separuhnya kontribusi SGN," ungkapnya.
Diharapkan roduktivitas tebu bisa naik dari 5 ke 8 ton per hektar sebagai bagian upaya percepatan pencapaian swasembada gula nasional.
Inkubator Agripreneur Tebu tersebut mendapat atensi besar dari generasi muda. Tercatat peserta yang mendaftar sebanyak 1.110 dalam 3 hari dan saat ini dalam proses seleksi.
" Saya sangat berharap bisa diterima dan menjadi salah satu petani muda untuk penanaman tebu. Saya selama ini sudah mencoba menanam dilahan sendiri dan hasilnya lumayan serta resiko rendah. Kami berharap agar dengan adanya Inkubator Agripreneur Tebu tersebut , hasilnya akan semakin baik dan petani tebu semakin sejahtera, " jelas Rizki salah satu peserta Inkubator Agripreneur Tebu tersebut.
Program Inkubator Agripreneur Tebu ini menjadi terobosan dalam memberikan ruang bagi generasi muda untuk menjadi pionir dalam revolusi pertanian modern.
Editor : Suryo Sukarno