JAKARTA – Saat ini data menunjukkan hampir 100% UMKM di Indonesia telah masuk ke dalam ekosistem digital dengan penyerapan tenaga kerja mencapai 97%.
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengungkapkan bahwa Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi sektor yang cukup terdampak saat pandemi Covid-19. Di mana, UMKM terdampak dari sisi supply maupun demand.
“Di struktur ekonomi kita didominasi 99% lebih itu adalah UMKM, jadi boleh dikatakan bahwa memang ekonomi nasional itu tulang punggungnya adalah UMKM. Jadi, terutama di penyerapan tenaga kerja itu 97% itu disediakan oleh UMKM. Jadi industri besar itu hanya 3%, karena itu maka ketika pandemi Covid UMKM ini memang cukup terdampak,” jelasnya dalam Special Dialogue Okezone, Senin (21/3/2022).
Akan tetapi, UMKM juga menjadi sektor yang paling cepat pulih. Menurut Teten, hal ini karena UMKM dibutuhkan oleh market.
“Semua kebutuhan masyarakat kan di supply dari UMKM dan UMKM tidak bisa menunda investasi, tidak bisa menunggu keadaan ekonomi dunia pulih karena harus hidup. Ini kebanyakan UMKM kan menjadi bagian daripada pendapatan keluarga ya, ekonomi substance, karena itu maka paling cepat pulih,” kata dia.
Selain itu, UMKM juga lebih mudah beradaptasi karena lingkup yang lebih kecil. Adapun kelebihan ini yang tidak dimiliki usaha besar.
Lanjut Teten, masa pandemi Covid-19 mendorong percepatan UMKM go digital. Di mana, saat ini sudah hampir 100% UMKM yang sudah tergabung di ekosistem digital.
“Sebelum pandemi itu hanya 8 juta UMKM selama hampir 10 tahun e-commerce di Indonesia itu hanya 8 juta UMKM yang ada di ekosistem digital, sekarang sudah 17,2 juta jadi hampir 100% lebih. Nah itu satu hal yang menurut saya kita bisa ambil hikmah ya. Terus juga banyak produk-produk UMKM yang sangat inovatif menyesuaikan dengan perkembangan market baru,” ujarnya.
Editor : Hadi Widodo