PEKALONGAN, iNewspantura.id – Ibarat mata uang, pandemi Covid-19 rupanya punya dua sisi yang saling bertolak belakang. Di satu sisi, pandemi Covid-19 membuat aktivitas manusia terbatasi. Di sisi lain, pandemi Covid-19 menjadi berkah bagi pergerakan ekonomi, khususnya dalam bidang ekspor-impor.
Hal itu diungkap Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Kadindagkop-UKM) Kota Pekalongan, Budiyanto yang menyatakan dalam kurun tahun 2019-2022 nilai ekspor Kota Pekalongan masih terus saja mengalami peningkatan. Ia sebutkan, pada tahun 2019 nilai ekspor mencapai 22.692.392 USD.
Pencapaian itu naik menjadi 25.173.394 USD pada tahun 2020. Bahkan, di tahun berikutnya, 2021, nilai ekspor tetap naik hingga 30.263.567 USD. Namun sayang, pelaku ekspor di Kota Pekalongan masih sedikit. Yaitu, sekitar 21 orang eksportir.
"Produk yang diekspor asal Kota Pekalongan ke pasar global diantaranya pakaian jadi batik, kain batik, sarang burung walet, olahan hasil perikanan, frozen food, sarung palekat, material fibric, dan sebagainya ke sejumlah negara Eropa, Asia, dan Australia,” terang Budiyanto.
Editor : Ribut Achwandi