KAJEN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pekalongan membuka peluang kerja sama lebih lanjut dengan Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan.
Hal itu dikatakan Bupati Pekalongan, Fadia Arafiq, SE, MM dalam sambutan pada acara Pembinaan Bupati Pekalongan di Bidang Keagamaan dan Workshop Pemberdayaan Ibu Rumah Tangga di Pendopo Bupati Pekalongan, Selasa (22/3).
Workshop diselenggarakan oleh Lembaga Kesejahteran Keluarga Nahdlatul Ulama (LKKNU), salah satu lembaga yang dimiliki oleh PCNU. Workshop, sebagaimana dilaporkan oleh Ketua LKKNU, Casmidi, SE, diikuti 100 anggota fatayat.
“NU di Kabupaten Pekalongan saya sarankan tidak hanya melaksanakan kegiatan keagamaan saja seperti pengajian tetapi juga sebagai tempat bagi anggotanya untuk berbagi seperti berbagi informasi terkini, infomasi kegiatan atau tips mengelola usaha, sehingga dapat menumbuhkan kesempatan-kesempatan baru bagi anggotanya untuk memulai usaha dan meningkatkan ekonomi rumah tangga serta organisasi terkait,” tutur bupati.
Bupati berharap, selain mengaji, NU bisa menyelenggarakan pelatihan-pelatihan dan kegiatan-kegiatan lainnya. “Hasilnya dapat dilaporkan ke pemkab, supaya karya ibu-ibu ini bisa dipamerkan,” ujarnya. Bupati Fadia menyatakan siap menyediakan stand atau tempat pameran hasil karya ibu-ibu fatayat dan muslimat.
Sebelumnya, Ketua PCNU Kabupaten Pekalongan, KH. Drs. Muslikh Khudori, M.Si, dalam sambutannya menyampaikan terima kasih kepada Pemkab Pekalongan yang telah berkolaborasi dan mendampingi kegiatan-kegiatan di PCNU.
“Adanya LKKNU ini merupakan bukti bahwa NU tidak sekedar berfikir untuk pendalaman agama, tapi lebih substansial bahwa pendalaman agama bisa berhasil manakala keluarganya sejahtera aman dan sentosa. Sejahtera adalah bangunan awal untuk kita bisa sukses di berbagai bidang, termasuk agama,” ujar Muslikh.
Muslikh berharap agar kerja sama bisa berlanjut. “Saya pernah menggagas agar para tahfidz baik putra maupun putri sekali-kali disemarakkan di Pendopo Bupati, bersama qurro wal khufadz, untuk istighotsah, berdo’a bersama-sama, untuk pembangunan Kabupaten Pekalongan,” ungkapnya. Harapan lainnya, agar Baznas bisa membantu anak-anak kurang mampu untuk meneruskan ke pesantren.
Lebih lanjut Muslikh mengutarakan, kerja sama lainnya yang bisa dijalin yaitu dengan Lembaga Pertanian NU yang menggagas pupuk organik yang sudah diujicobakan di Purworejo dan Solo, dan hasilnya cukup baik. “Di Purworejo produksi padi organik dengan pupuk organik dari kita bahkan sudah diekspor,” katanya.
Harapan lainnya yaitu agar santri di Pondok Pesantren tidak hanya mampu mengaji, namun mempunyai ketrampilan. “Oleh karena itu, kami berharap, para santri Pondok Pesantren bisa mendapatkan pelatihan dari Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Pekalongan,” ucap Muslikh.
Editor : Hadi Widodo