get app
inews
Aa Text
Read Next : Malam Panjang di Jalan A. Yani: Razia Balap Liar, Air Mata Orang Tua yang Pecah, dan Janji Si Udin

Sopir Truk ODOL di Kudus Batalkan Aksi Demo Pilih Dialog Bersama Kapolres

Kamis, 19 Juni 2025 | 20:13 WIB
header img
Sopir Truk ODOL di Kudus Batalkan Aksi Demo Pilih Dialog Bersama Kapolres. Foto : iNews/ Nur Ch

 

KUDUS, iNewsPantura.id  – Aksi demonstrasi sopir truk ODOL (Over Dimension Over Load) yang semula direncanakan digelar di depan Gedung DPRD Kudus dan sepanjang jalur Pantura, Rabu (19/6/2025), resmi dibatalkan. Sebagai gantinya, para sopir memilih jalur dialog melalui forum “Ngopi Bareng Kapolres” yang digelar di Terminal Induk Jati Kudus.

Forum tersebut diikuti ratusan sopir dan perwakilan Gabungan Sopir Jawa Tengah (GSJT). Mereka menyampaikan berbagai aspirasi yang selama ini menjadi keluhan di lapangan. Suasana dialog berlangsung terbuka dan kondusif, difasilitasi langsung oleh Kapolres Kudus AKBP Heru Dwi Purnomo.

Koordinator GSJT, Anggid Putra Ishwandharu, menjelaskan bahwa pembatalan aksi turun ke jalan dilakukan demi menjaga situasi tetap aman dan damai. Namun demikian, seluruh aspirasi tetap disuarakan secara tegas dalam forum tersebut.

“Kami tetap ingin didengar. Kami tidak ingin membuat kekacauan, tapi kami juga ingin pemerintah tahu bahwa peraturan ODOL menyulitkan kami,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, para sopir menyampaikan lima tuntutan utama, yaitu: penyesuaian tarif ongkos kirim berdasarkan tonase atau volume muatan sebelum penegakan aturan ODOL diberlakukan, fasilitasi dialog rutin antara sopir dan pemangku kebijakan, dan mendesak Kementerian Perhubungan untuk mengkaji ulang aturan ODOL secara menyeluruh.

“Selain itu kami juga menuntut perlindungan hukum terhadap sopir selama bekerja dan yang tak kalah penting adalah revisi UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) No. 22 Tahun 2009 serta pemberantasan praktik pungutan liar (pungli) dan premanisme di lapangan,” lanjut Anggit.

Tak hanya soal regulasi, para sopir juga menyoroti maraknya praktik pungli oleh oknum yang mematok biaya mulai dari Rp150 ribu hingga Rp500 ribu per truk. Menanggapi hal itu, Kapolres Kudus menegaskan pihaknya siap menindak lanjuti laporan tersebut.

“Silakan laporkan lewat jalur resmi, atau melalui program ‘Lapor Pak Kapolres’. Kami akan tindak tegas jika ditemukan bukti praktik pungli di lapangan,” tegas Heru.

Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, yang turut hadir dalam forum tersebut, menyatakan akan menyampaikan seluruh aspirasi sopir kepada pemerintah pusat. Ia juga menyebut akan ada pertemuan lanjutan untuk membahas langkah konkret di tingkat daerah.

Meski aksi kali ini berlangsung damai, pihak GSJT menyatakan akan menggelar aksi susulan pada 1–2 Juli mendatang, jika dalam waktu dekat tidak ada tindak lanjut nyata dari pemerintah atas aspirasi yang telah disampaikan.

Dan usai berdialog, para sopir kemudian melakukan konvoi keliling Kudus dengan melewati jalur lingkar dan kemudian membubarkan diri.

Editor : Suryo Sukarno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut