Sekolah Sepi Peminat, Bupati Kudus Minta Evaluasi Sistem Penerimaan Siswa

KUDUS, iNewsPantura.id – Fenomena mengejutkan terjadi di Kabupaten Kudus. SD Negeri 1 Adiwarno, Kecamatan Mejobo, tak mendapatkan satu pun murid baru untuk tahun ajaran 2025/2026. Kondisi ini langsung mengundang perhatian Bupati Kudus, Sam’ani Intakoris, yang melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sekolah tersebut, Sabtu (19/7/2025).
Dalam sidaknya, Bupati disambut Kepala Sekolah Siti Lestari beserta para guru. Ia mengaku prihatin atas minimnya jumlah peserta didik. Total hanya 23 siswa aktif dari kelas II hingga VI, sementara bangku kelas I kosong total.
“Saya prihatin. Ini jadi momentum untuk mengevaluasi sistem penerimaan siswa, persebaran sekolah, dan persepsi masyarakat terhadap SD negeri,” kata Sam’ani.
Menurutnya, persoalan yang menimpa SDN 1 Adiwarno bukan kasus tunggal. Beberapa SD negeri lain di Kudus juga mengalami penurunan signifikan jumlah murid baru. Sam’ani meminta Dinas Pendidikan segera melakukan kajian menyeluruh, tak hanya di Mejobo, tapi di seluruh wilayah kabupaten.
“Ada juga sekolah yang hanya dapat satu siswa baru. Kita butuh data komprehensif untuk menentukan kebijakan ke depan,” tegasnya.
Ia menambahkan, kemungkinan penggabungan sekolah (regrouping) bisa menjadi opsi. Namun, ia juga membuka peluang untuk menjadikan sekolah-sekolah sepi peminat sebagai sekolah unggulan dengan program inovatif agar kembali menarik minat masyarakat.
Selain itu, pendekatan kultural dan sosialisasi masif ke masyarakat juga dianggap krusial. Sam’ani berharap ada upaya kolektif untuk mengembalikan kepercayaan orang tua terhadap sekolah negeri.
Siti Lestari, Kepala SDN 1 Adiwarno, mengaku sudah melakukan berbagai upaya, termasuk menyambangi rumah warga satu per satu untuk mengajak mendaftarkan anak mereka. Namun hasilnya tetap nihil.
“Kami khawatir kalau terus seperti ini, sekolah akan ditutup atau digabung,” ucapnya.
Turut hadir dalam sidak, Kepala Bidang Pendidikan Dasar Disdikpora Kudus, Anggun Nugroho. Ia menyatakan pihaknya segera menyusun kebijakan untuk menjawab tantangan sekolah-sekolah yang minim peminat, dengan tetap mengedepankan pemerataan akses dan mutu pendidikan dasar.
Editor : Suryo Sukarno