Batik Karya Warga Binaan Lapas Semarang Tembus Pameran Nasional

SEMARANG, iNewsPantura.id – Karya tangan warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Semarang makin menunjukkan taji. Tak hanya bernilai seni tinggi, produk-produk hasil pembinaan mereka kini kian diminati pasar dan bahkan menembus ajang nasional.
Dalam kunjungan ke unit kegiatan kerja, Selasa (5/8/2025), Kepala Lapas Kelas I Semarang, Fonika Affandi, memberikan apresiasi atas kualitas produk warga binaan, mulai dari sandal enceng gondok, batik tulis, hingga kaus sablon premium.
"Kami terus berupaya memfasilitasi warga binaan agar bisa menyalurkan bakat ke dalam karya bernilai ekonomi. Ini bagian dari implementasi 13 Program Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan," ujar Fonika.
Menurutnya, tingginya permintaan pasar menjadi bukti bahwa hasil karya warga binaan tak bisa dipandang sebelah mata. Produk mereka layak masuk kategori UMKM unggulan dan berpotensi berkembang luas.
Salah satu karya paling istimewa adalah batik tulis bermotif orisinal, hasil kolaborasi dengan Kinanthi Wastra Batik. Batik ini akan dipamerkan dalam ajang Indonesian Prisons Products and Art (IPPA) Festival 2025 di Aloha Pasir Putih PIK 2, Jakarta.
Uniknya, batik tersebut ditandatangani langsung oleh Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, Agus Andrianto, menjadikannya salah satu karya paling eksklusif di festival itu.
“Polanya cantik, dibuat sepenuhnya oleh tangan kreatif warga binaan. Penandatanganan dari Bapak Menteri menjadikan batik ini sangat istimewa,” tambah Fonika.
Produk lainnya pun bisa dipesan secara custom, menyesuaikan permintaan konsumen. Karya-karya ini tidak hanya memiliki nilai jual tinggi, tapi juga mencerminkan semangat inovasi, kreativitas, dan kemandirian.
Fonika berharap, pembinaan ini dapat menjadi bekal nyata bagi warga binaan untuk bangkit dan hidup mandiri setelah bebas.
“Kami ingin mereka kembali ke masyarakat sebagai pribadi yang terampil, percaya diri, dan punya jiwa wirausaha,” pungkasnya.
Editor : Suryo Sukarno