Kisah di Balik Kebakaran Sumur Minyak Ilegal di Desa Gandu Blora

BLORA, iNewsPantura.id – Banyak titik sumur minyak masyarakat ilegal di Desa Gandu, Blora, ada yang berlokasi persis di depan rumah warga, bahkan ada yang berada di dalam rumah.
Kejadian kebakaran sumur ilegal ini meninggalkan banyak cerita bagi warga setempat yang merasakan dampaknya secara langsung.
Kebakaran sumur minyak ilegal di Desa Gandu telah menyebabkan sekolah tutup dan warga panik karena api yang tak kunjung padam.
Mereka pun mendesak aparat untuk menutup sumur-sumur ilegal yang ada di desa mereka. Salah satu warga, Puji, mengungkapkan bahwa ia sudah memperingatkan tetangganya untuk tidak merobohkan rumah demi aktivitas pengeboran minyak yang dikelola secara ilegal."Karena tergiur oleh janji cuan dari seorang investor bernama Hartono,” kata Puji.
Ironisnya, setelah lahan dibongkar dan pengeboran dilakukan, insiden kebakaran terjadi, memaksa Puji dan keluarganya mengungsi. Investor tersebut pun menghilang tanpa jejak. "Pemilik lahan juga mengungsi", Imbuhnya.
Sementara itu, anggota Komisi B DPRD Kabupaten Blora meninjau lokasi kebakaran dan menyayangkan adanya praktik pengeboran sumur minyak yang dianggap liar dan tidak sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang diatur dalam Permen ESDM Nomor 14 Tahun 2025.
Ketua Komisi B, Jayadi, menegaskan bahwa masyarakat belum siap menghadapi regulasi tersebut, terbukti dengan terulangnya kebakaran setelah insiden serupa di Desa Plantungan.
“Pemerintah harus segera menertibkan sumur-sumur ilegal ini untuk mencegah kejadian serupa di masa depan. Meskipun Bupati Blora telah mengajukan perizinan untuk 4,160 titik sumur kepada Gubernur Jawa Tengah, kita perlu memastikan bahwa semua kegiatan ini mengikuti standar yang benar,” tegas Jayadi.
Hingga saat ini, api dari sumur minyak ilegal belum bisa dipadamkan, dan petugas gabungan pemadam kebakaran masih berupaya dengan berbagai cara untuk mengendalikan situasi agar masyarakat dapat kembali tenang.
Editor : Suryo Sukarno