get app
inews
Aa Text
Read Next : Paripurna DPRD Kendal Diwarnai Interupsi, Ada Perbedaan Raperda Eksekutif dan Legislatif

88 Pabrik Sudah Berdiri, KEK Kendal Bersiap Tambah 1.200 Hektare

Senin, 20 Oktober 2025 | 13:10 WIB
header img
Ground breaking pembagunan Aucma Indonesia pabrik cerdas di Kawasan Industri Kendal (KIK) senin 20 oktober 2025. eddie prayitno/iNews

KENDAL,iNewsPantura.id - Pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kendal terus menunjukkan progres positif. Direktur Komite Pengelola Kawasan Ekonomi Khusus, Tjertja Karja Adil, menegaskan bahwa pembangunan di KEK Kendal akan terus berlanjut dan memasuki fase berikutnya.

"Pembangunan di kawasan ini tidak berhenti. Saat ini kita sudah masuk fase pertama dan akan terus berkembang ke fase kedua," ujar Tjertja dalam acara peletakan batu pertama pembangunan pabrik Aucma Indonesia di Kendal, Senin 20 oktober 2025.

Pada fase pertama, telah berdiri sebanyak 88 pabrik. Sementara untuk fase kedua, lahan seluas 1.200 hektar telah disiapkan guna menampung ekspansi industri yang lebih masif.

Salah satu perusahaan yang masuk dalam fase pertama adalah Aucma Indonesia, yang membangun pabrik cerdas pertama mereka di Indonesia dengan luas lahan mencapai 3.000 meter persegi.

Pabrik ini nantinya akan memiliki kapasitas produksi 500.000 unit kulkas per tahun, menyasar pasar produk rantai dingin kelas menengah hingga atas di Indonesia, serta ekspor ke wilayah Asia Tenggara, India, dan Amerika Serikat.

Tjertja menyatakan optimisme bahwa investasi seperti Aucma akan menjadi pemicu pertumbuhan industri berkelanjutan di KEK Kendal.

Upacara peletakan batu pertama pabrik cerdas Aucma ini turut dihadiri oleh Ketua Aucma Group, Zhu Jiang, yang menyebut pembangunan pabrik ini sebagai hasil nyata sinergi antara inisiatif Belt and Road dan kebutuhan pengembangan industri dalam negeri Indonesia.

"Pabrik ini adalah perwujudan kerja sama strategis antara Tiongkok dan Indonesia. Kami ingin membawa teknologi terbaik kami ke sini," ungkap Zhu Jiang.

Aucma Indonesia akan berfokus pada produk rantai dingin pintar dan manufaktur cerdas, termasuk penerapan teknologi pendingin suhu rendah, efisiensi energi hijau, serta Internet of Things (IoT) cerdas.

Sementara itu, Ketua Pabrik Aucma Indonesia, Han Xingzai, mengatakan bahwa pembangunan akan mengikuti standar industri internasional, namun tetap mengedepankan strategi operasional lokal.

"Kami akan mengembangkan tenaga ahli teknis lokal, serta membangun basis industri terpadu untuk mendukung pertumbuhan jangka panjang," ujar Han.

Dengan langkah ini, Aucma Indonesia tak hanya menandai ekspansi global perusahaan, tetapi juga memperkuat posisi Indonesia sebagai hub manufaktur regional di bidang teknologi pendingin dan smart manufacturing.

Editor : Eddie Prayitno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut