Prajurit Asal Kebumen Gugur di Papua: Negara Beri Penghormatan Terakhir Akan Diberangkatkan Umrah

KEBUMEN, iNewsPantura.id – Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin menyambangi kediaman orang tua Kopda Amin Nurohman, prajurit TNI Angkatan Darat asal Kebumen yang gugur dalam tugas negara di Papua Barat. Kedatanganya untuk menyampaikan belasungkawa sekaligus membawa salam hormat dari Presiden Prabowo Subianto.
Kedatangan Menhan disambut hangat oleh kedua orang tua almarhum, Samihan (60) dan Sukiyah (60), di Desa Banjurpasar, Kecamatan Buluspesantren, Kabupaten Kebumen, pada Minggu (19/10/2025). Hadir mendampingi Dandim 0709/Kebumen Letkol Inf Eko Majlistyawan Prihantono beserta jajaran.
Dalam kesempatan itu, Menhan menyampaikan belasungkawa mendalam dan menyerahkan bantuan uang tunai serta menyatakan siap akan memberangkat ibadah umroh bagi keluarga almarhum.
“Silaturahmi ini kami lakukan untuk menyampaikan salam hormat dan belasungkawa dari Bapak Presiden Prabowo Subianto selaku Panglima Tertinggi TNI. Semoga keluarga diberikan kekuatan dan ketabahan,” ujar Sjafrie disela sela kunjungan.
Ia menambahkan, pemberian fasilitas umrah bagi keluarga merupakan bentuk penghormatan negara terhadap jasa almarhum yang gugur dalam tugas.
“Kami siap membantu dan mendampingi keluarga bila ingin berangkat umrah ke Tanah Suci untuk mendoakan almarhum,” tambahnya.
Sebagai bentuk penghargaan, Amin Nurohman yang sebelumnya berpangkat Praka (Prajurit Kepala) mendapat kenaikan pangkat satu tingkat menjadi Kopda Anumerta.
Di mata keluarga, almarhum dikenal sebagai anak ceria, patuh, dan penuh semangat. Ia merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara dan satu-satunya putra dalam keluarga.
“Anaknya ceria, patuh sama orang tua. Jadi TNI memang keinginannya sendiri, dan kami bangga meski harus melepasnya dengan duka,” tutur sang ayah, Samihan, di rumah duka.
Kakaknya, Kamsiah (30), mengisahkan adiknya terakhir kali menelepon keluarga pada Kamis (9/10). Saat itu, Amin sempat bercerita tentang medan tugasnya yang terpencil di Papua.
“Kalau telepon paling nanya kabar, tanya anak saya, dan cerita kalau di sana susah sinyal, listrik juga terbatas. Tempatnya jauh, mau ke pasar butuh dua hari,” ujar Kamsiah.
Diketahui, almarhum gugur pada Sabtu (11/10/2025) dalam serangan kelompok Organisasi Papua Merdeka (OPM) separatis bersenjata pimpinan Demi Moss di Kampung Moyeba, Distrik Moskona Utara, Kabupaten Teluk Bintuni, Papua Barat. Saat itu, tim Satgas Yonif 410/Alugoro tengah melaksanakan kegiatan anjangsana menemui warga ketika tiba-tiba ditembaki kelompok bersenjata.
Jenazah almarhum tiba di rumah duka pada Senin malam (13/10/2025) dan dimakamkan secara militer dengan penuh penghormatan.
Editor : Suryo Sukarno