Korban Tewas Bus Wisata Terguling di Tol Pemalang Bertambah Jadi Empat Orang, Belasan Dirawat
PEMALANG, iNewsPantura.id – Jumlah korban meninggal dunia dalam kecelakaan bus wisata rombongan Forum Kesehatan Kelurahan (FKK) Bendan Ngisor, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang di ruas Tol Pemalang–Batang, bertambah menjadi empat orang. Belasan penumpang lain masih menjalani perawatan intensif di beberapa rumah sakit.
Kecelakaan terjadi pada Sabtu (25/10/2025) sekitar pukul 08.25 WIB di KM 312 B arah Semarang–Jakarta, tepat di tikungan exit tol menuju Gerbang Tol Gandulan. Bus bernomor polisi DK 9296 AH itu terguling setelah diduga mengalami rem blong saat melambat di jalur keluar tol.
Kasat Lantas Polres Pemalang, AKP Arief Wiranto, mengatakan bus tersebut membawa 34 orang terdiri dari 31 penumpang dan tiga kru.
“Empat orang meninggal dunia, satu luka berat, tiga belas luka ringan, dan enam belas selamat,” ujarnya.
Seluruh korban dievakuasi ke RS Siaga Medika Pemalang, RS Prima Medika Pemalang, dan RSI Al Ikhlas Taman.
Berikut identitas korban meninggal dunia:
1. Komsiyah, warga Kelurahan Bendan Ngisor (RS Prima Medika)
2. Sri Fitriyati, warga Kelurahan Bendan Ngisor (RS Siaga Medika)
3. Endah Cipta Ningrum, warga Kelurahan Bendan Ngisor (RS Siaga Medika)
4. Abdul Ghofur, warga Kelurahan Bendan Ngisor (RS Siaga Medika)
Sementara itu, tour guide rombongan, Riyan, mengungkapkan sebelum berangkat kondisi bus sudah dicek dan dinyatakan baik. Namun sesampainya di lokasi, sopir sempat berteriak bahwa rem tidak berfungsi sebelum bus menghantam pembatas jalan dan terguling.
“Bus awalnya normal. Sampai tikungan sopir bilang rem blong, terus langsung terguling,” kata Riyan.
Proses evakuasi korban dan pengangkatan bangkai bus berlangsung sekitar dua jam. Petugas dari Satlantas Polres Pemalang, PT Pemalang Batang Toll Road, BPBD, PMI, dan tim SAR dikerahkan untuk penanganan.
Saat ini arus lalu lintas kembali normal. Polisi masih mendalami penyebab kecelakaan dengan melibatkan Tim Traffic Accident Analysis (TAA).
Editor : Suryo Sukarno