get app
inews
Aa Text
Read Next : Akademisi Hubungan Internasional Kumpul di Purwokerto, Bahas Masa Depan Indonesia di Dunia

Istighotsah Kebangsaan Jaga Kyai, Jaga Pesantren Teguhkan Komitmen Santri dan Ulama Temanggung

Selasa, 28 Oktober 2025 | 13:36 WIB
header img
Istighotsah Kebangsaan “Jaga Kyai, Jaga Pesantren” Teguhkan Komitmen Santri dan Ulama Temanggung. Foto : iNewsPantura.id/ Didik Dono

TEMANGGUNG, iNewsPantura.id — Ratusan ulama, masyayikh, santri, dan alumni pesantren dari berbagai wilayah di Kabupaten Temanggung menghadiri kegiatan Istighotsah Kebangsaan bertajuk “Jaga Kyai, Jaga Pesantren”, yang digelar di Pondok Pesantren Karang Santri, Bandung Gede, Kedu, pada Senin (27/10/2025).

Kegiatan ini menjadi momentum kebersamaan para santri, alumni, Ulama, sekaligus pemerintahan dalam merespons maraknya isu negatif yang akhir-akhir ini diarahkan kepada pesantren. Melalui kegiatan ini, seluruh peserta memanjatkan doa bersama untuk keselamatan bangsa, para kiai, dan lembaga pesantren sebagai benteng moral serta pusat pendidikan Islam di Indonesia.

Acara dibuka dengan istighotsah dan doa bersama yang dipimpin oleh KH. Furqon Masyhuri, Rois Syuriah PCNU Temanggung.
Dalam istighotsah tersebut, para jamaah berwasilah kepada para Aulia dan masyayikh untuk memohon pertolongan Allah SWT agar para Kiai dan Pesantren senantiasa dijaga dari fitnah dan upaya yang dapat merusak marwahnya.

Usai doa bersama, dilanjutkan dengan pembacaan Ikrar Santri dan Alumni Pesantren, berisi komitmen untuk menjaga kehormatan kiai dan pesantren, meneguhkan kesetiaan kepada para masyayikh, serta berperan aktif dalam menjaga keamanan dan kondusivitas Kabupaten Temanggung.

Dalam sambutannya mewakili Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Temanggung, KH. Furqon Masyhuri menyampaikan bahwa pesantren merupakan lembaga pendidikan yang memiliki tiga unsur penting dalam pembinaan santri, yakni tarbiyah ilmi (pendidikan keilmuan), tarbiyah adab (pendidikan akhlak), dan tarbiyah ruhaniyah (pendidikan spiritual).

“Pesantren itu bukan lembaga baru. Sudah sejak lama, pesantren menjadibpilar utama yang menggabungkan ilmu, adab, dan ruhaniyah. Mencetak santri yang tidak hanya pintar, namun juga memiliki budi pekerti dan jiwa religius yang kuat,” tegas KH. Furqon.

Beliau menegaskan, tudingan negatif terhadap pesantren akhir-akhir ini mestinya disikapi dengan bijak dan dijawab dengan bukti nyata melalui kiprah santri yang berakhlak, berilmu, dan cinta tanah air.

Sementara itu, KH. Yacub Mubarok, selaku Ketua MUI Kabupaten Temanggung, dalam sambutannya menekankan pentingnya persatuan dan kesatuan antar-santri, alumni, serta masyarakat pesantren.
“Persatuan iku kunci kekuatan umat. Yen santri, ulama, lan alumni bersatu, ora ana sing bisa ngoyak kehormatan pesantren. Kita kudu guyub, rukun, lan tansah manut dawuh para masyayikh,” ujar beliau.

Acara turut dihadiri Kapolres Temanggung, serta Kabag Kesra Setda Temanggung yang hadir mewakili Bupati Temanggung.
Dalam sambutannya, Kapolres menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan tersebut.
“Kami mengucapkan terima kasih dan apresiasi kepada para ulama serta keluarga besar pesantren. Polres Temanggung senantiasa terbuka terhadap arahan dan bimbingan dari para kiai demi terciptanya kamtibmas yang kondusif di wilayah Temanggung,” ujarnya.

Mauidhoh hasanah disampaikan oleh KH. Machin Khudlori, sesepuh Himassal dan Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah.
Beliau mengajak para santri dan alumni untuk memperkuat ukhuwah lintas pesantren di Temanggung agar menjadi barisan yang solid dalam menjaga kiai dan marwah pesantren.

“Baiknya ada forum yang menjadi wadah alumni lintas pondok pesantren Nahdlatul Ulama di Temanggung, sehingga hubungan bisa semakin erat dalam rangka syiar pesantren kepada umat, sehingga masyarakat akan terdorong untuk memasukkan putra putrinya ke Pondok Pesantren” dawuh KH. Machin.

Acara ini juga dihadiri oleh Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Temanggung, Kabag Kesra, para pengasuh Pesantren di Kabupaten Temanggung yang tergabung dalam organisasi Persatuan Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Kaffah (P4SK). 

Melalui kegiatan ini, para ulama, santri, dan alumni menegaskan kembali komitmen untuk menjaga pesantren sebagai pusat pendidikan, peradaban, dan penjaga moral bangsa.
Dengan semangat Jaga Kyai, Jaga Pesantren, Jaga Negeri, kegiatan ini menjadi simbol kebangkitan dan persatuan santri Temanggung dalam menjaga warisan luhur Nahdlatul Ulama.

Editor : Suryo Sukarno

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut