Keindahan panorama Gunung Bromo memang bikin penasaran setiap wisatawan, simak ulasan keunikan Gunung Bromo yang sayang kalau Anda lewatkan.
Keindahan Gunung Bromo yang berada di dalam Kawasan Gunung Semeru memang sudah terkenal hingga ke mancanegara. Gunung ini dianggap suci oleh masyarakat Tengger, suku yang mendiami wilayah Gunung Bromo. Nama Bromo sendiri diambil dari nama dewa utama umat hindu yaitu Brahma.
Berdiri kokoh setinggi 2.329 meter di atas permukaan laut Inilah yang membuat Bromo begitu unik dan istimewa. Bahkan mungkin tidak ditemukan di destinasi wisata lainnya di Indonesia atau bahkan mungkin satu-satunya di dunia.
Berikut 5 keunikan Bromo yang bikin penasan;
1. Lokasi Favorit Fotografi dan Videografi
Eksotika gunung Bromo tak bisa dielakkan lagi. Mungkin pula eksotika gunung suci suku Tengger ini tiada duanya. Tidak hanya area pegunungan dan kawah, area sekitar Bromo yang berupa padang pasir yang cukup luas dengan latar pegunungan pun mempunyai daya tarik tersendiri.
Inilah yang membuat para fotografer memilih Bromo sebagai latar foto. Anda pun tidak perlu heran jika menemukan sejumlah pemotretan prewedding atau pranikah di sekitar Bromo. Suting film atau video clip pun tidak jarang mengambil lokasi di Bromo.
2. Hawa Udara yang Dingin
Ketinggian gunung yang mencapai 2.329 meter di atas permukaan laut, membuat gunung Bromo berhawa cukup dingin. Lebih-lebih di waktu malam hari. Sementara siangnya, suhu udara di Bromo relatif sejuk, yaitu berkisar 20 derajat Celcius.
Namun, begitu malam tiba atau menjelang pagi, suhu di Bromo bisa merosot hingga sekitar 3-4 derajat Celcius. Bahkan, pada musim kemarau, suhu di Gunung Bromo bisa turun mencapai 0 derajat Celcius, atau bahkan lebih rendah lagi.
Begitu dinginnya suhu di Bromo hingga embun pun membeku. Fenomena embun membeku menjadi es yang menempel di dedaunan ini kerap disebut embun upas. Jika pernah berkunjung ke Dieng, fenomena embun upas di Bromo ini mirip seperti yang terjadi di Dieng.
3. Pura di Kaki Gunung
Terdapat sebuah pura di sekitar Gunung Bromo. Ya, tidak hanya di Bali, pura pun dibangun di sekitar Bromo. Tepatnya di kaki gunung Bromo. Anda akan menemukan pura bernama Pura Luhur Poten. Pura ini kerap menjadi lokasi peribadatan masyarakat Hindu Suku Tengger.
Kerap kali disebut, Suku Tengger ini adalah masyarakat yang bertempat tinggal di sekitar kawasan Bromo. Masyarakat Suku Tengger disebut-sebut masih sebagai keturunan Kerajaan Majapahit.
4. Upacara Kasada
Terdapat upacara Yadnya Kasada atau Kasada yang diadakan tiap tahun di Bromo. Upacara tradisional suku Tengger ini merupakan upacara persembahan kepada Yang Maha Kuasa atas berkah hasil bumi yang menghidupi masyarakat sekitar. Jadi, dalam upacara Kasada ini, masyarakat Suku Tengger akan membawa hasil bumi ke puncak Bromo dan melemparkannya ke dalam area kawah.
Upacara Kasada yang diadakan sekitar tanggal 14 atau 15 bulan Kasada pada penanggalan Jawa Kuno ini biasanya juga menyedot banyak perhatian para wisatawan. Upacara ini juga merupakan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun setelah Kerajaan Majapahit.
5. Ratusan Anak Tangga
Keunikan Bromo lainnya memiliki ratusan anak tangga untuk memudahkan pengunjung untuk mencapai puncaknya. Ini berbeda dengan gunung-gunung lainnya yang biasanya tidak memiliki anak tangga.
Jumlah anak tangga di Bromo ini diperkirakan mencapai lebih dari 200 anak tangga. Memang cukup melelahkan saat mendaki anak tangga ini. Namun, jika kaki terasa pegal saat meniti anak tangga, Anda bisa beristirahat sejenak karena lokasi tangga ini bisa menjadi sudut menarik untuk berfoto.
Editor : Hadi Widodo