Ketika pensiun, Kabaeva telah memenangkan 18 medali Kejuaraan Dunia dan 25 medali Eropa selain prestasinya di beberapa Olimpiade. Seperti para atlet Rusia lainnya, dia pun tidak luput dari noda doping, sehingga harus melepaskan beberapa medalinya di sebuah kejuaraan pada 2001 setelah dinyatakan positif menggunakan zat terlarang.
Dia lalu pindah ke dunia politik, berhasil meraih kursi di majelis rendah parlemen Rusia selama 2007-2014 dengan Partai Rusia Bersatu yang berkuasa. Pada tahun 2014, ia memimpin National Media Group, yang memiliki saham utama di hampir semua media massa milik pemerintah Rusia.
Media-media itu terus-menerus menyiarkan pesan pro-Kremlin atas perang di Ukraina, dengan menuduh Ukraina menembaki kota-kota mereka sendiri dan mengklaim pasukan Rusia sebagai pihak pembebas.
Posisi strategis yang dijabat Kabaeva itu melambungkan statusnya sebagai perempuan kaya raya. Berdasarkan bocoran sebuah dokumen, dia berpenghasilan sekitar $12 juta (Rp174 miliar) setahun.
Tidak diketahui pasti kapan dia dan Putin pertama kali bertemu, tetapi bukan hal yang aneh bagi seorang juara Olimpiade untuk bertemu dengan presiden negaranya. Ada foto mereka pada tahun 2001, ketika Putin menganugerahinya Bintang Persahabatan - yang termasuk penghargaan tertinggi Rusia kepada warganya
Ada desas-desus bahwa mereka berdua telah dikaruniai anak, meskipun muncul laporan bervariasi soal berapa jumlahnya. Sebuah surat kabar Swiss melaporkan bahwa Kabaeva melahirkan seorang anak laki-laki pada 2015 di sebuah klinik eksklusif di dekat Danau Lugano, dan anak laki-laki berikutnya di tempat yang sama pada 2019.
Editor : Hadi Widodo