PEKALONGAN, iNews.id – Pemerintah Kota Pekalongan terus kebut upaya penurunan angka stunting di Kota Pekalongan. Salah satunya dengan mengukuhkan Tim Percepatan Penurunan Stunting di Kota Pekalongan. Tim ini dibentuk dari tingkat Kota hingga Kelurahan. Secara resmi, tim ini dikukuhkan Walikota Pekalongan, Ahmad Afzan Arslan Djunaid, hari Senin (6/6/2022).
Secara berjenjang, tim ini dikomandoi oleh Wakil Walikota Pekalongan, Salahudin yang didapuk menjadi Ketua. Sementara Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih didudukkan sebagai Wakil Ketua I, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pembangunan Daerah, Cayekti Widigdo sebagai Wakil Ketua II, Ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya sebagai Wakil Ketua III, Kepala Dinas Sosial, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Yos Rosidi sebagai sekretaris, dan Kepala Dinas Kesehatan, Slamet Budiyanto sebagai Koordinator. Dan juga melibatkan Camat Pekalongan Timur, Pekalongan Utara, Pekalongan Selatan, Pekalongan Barat serta Lurah Pasir Kraton Kramat, Kalibaros, Krapyak dan Jenggot.
Wawalkot Salahudin mengatakan, tim ini akan menjalankan tugas mereka dengan koordinasi dan membentuk tim kecil untuk memecah rencana kegiatan hingga menyasar di tingkat kelurahan. “Yang pertama kita akan berkoordinasi, nanti akan dapat tim kecil lalu akan breakdown rencana kegiatan kita karena targetnya cukup tinggi, dari 20 persen menjadi 12 persen jadi ada penurunan 8 persen dan itu angkanganya cukup besar, harus kita petakan secara jelas di titik-titik mana kemudian kita susun langkah apa yang bisa dilakukan,” terangnya.
Ia juga mengajak seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk turut serta mendukung dan memberikan kontribusi terkait penanganan stunting di kota Pekalongan sesuai dengan tupoksi. “Semua mengaitkan seluruh OPD, seperti DKP dengan gerakan gemar ikan makan, di dinas yang lain diberikan pemberian makanan tambahan dan lain sebagainya. Jadi, semua bergerak termasuk tadi dukungan dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas sangat membantu di setiap kelurahan,” tandas Salahudin.
Lebih lanjut, Salahudin menekan, pencegahan stunting perlu dilakukan sejak dini. Dimulai dari calon pengantin (pra-konsepsi), ibu hamil, ibu pasca persalinan dan anak usia 0-59 bulan. Langkah prefentif ini diharapkan dapat menekan angka stunting di Kota Pekalongan. Salahudin berharap dukungan dari masyarakat atas langkah Pemerintah Kota Pekalongan dalam menurunkan angka stunting untuk generasi emas tahun 2045.
“Ada dua upaya yang harus kita lakukan, upaya pencegahan untuk yang belum lahir dan yang sudah ada bisa kita arahkan untuk tumbuh kembang yang baik supaya bisa menjadi generasi yang unggul,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, Slamet Budiyanto menjelaskan penurunan angka stunting tidak hanya akan diterapkan di 10 kelurahan. Akan tetapi, semua wilayah yang berada di lingkup Kota Pekalongan. Menurutnya, yang terpenting saat ini adalah upaya pencegahan.
Budi menyebutkan angka stunting di kota Pekalongan masih cukup tinggi 20.6 persen lebih rendah dibanding angka rata-rata di provinsi Jawa Tengah 20.9 persen. Meski begitu, pihaknya terus melakukan berbagai upaya untuk menurunkan angka stunting di Kota Pekalongan hingga 3 persen.
“Semua kelurahan harus berperan dari mulai tingkat bawah kelurahan dan tentunya didukung oleh seluruh komponen di tingkat kecamatan maupun di tingkat kota,” terangnya.
Editor : Ribut Achwandi