get app
inews
Aa Read Next : Kota Pekalongan Seriusi Peningkatan Mutu Pendidikan

SMPN 14 Pekalongan Jadi Contoh Penerapan Kurikulum Merdeka

Senin, 13 Juni 2022 | 08:56 WIB
header img
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Zainul Hakim, kunjungi gelar karya siswa SMPN 14 Pekalongan (Sabtu, 11/6/2022).

PEKALONGAN, iNewspantura.id — Di tengah ramainya pembicaraan tentang penerapan kurikulum Merdeka Belajar, SMP Negeri 14 Pekalongan justru telah menerapkan kurikulum tersebut sejak satu tahun lalu. Tak bukan dan tak lain, karena sekolah ini ditunjuk sebagai salah satu sekolah penggerak di Kota Pekalongan.

Sebagai upaya mensosialisasikan capaian yang berhasil dilakukan sekolah penggerak ini, belum lama ini (Sabtu, 11/6) SMPN 14 Pekalongan menyelenggarakan Gelar Karya Proyek Pemuatan Profil Pelajar Pancasila. Ajang unjuk kebolehan ini dilaksanakan untuk mengapresiasi para siswa berunjuk karya.

Kepala SMPN 14 Pekalongan, Siti Nurul Izzah mengungkapkan, lewat gelaran tersebut siswa SMPN 14 Pekalongan tidak hanya memamerkan karya mereka. Akan tetapi, juga menerapkan pemahaman mereka tentang pelaksanaan kurikulum Merdeka Belajar di sekolah mereka.

Lewat ajang apresiasi tersebut, pihaknya juga merasa senang karena selain dapat menampilkan profil sebagai sekolah penggerak, juga menjadi sorotan dari berbagai pihak. Termasuk, dari sekolah-sekolah lain baik dari dalam kota maupun luar kota. Meski begitu, ia mengaku pelaksanaan kurikulum tersebut masih belum maksimal dilaksanakan.

"Harapannya, hal-hal yang sudah kami lakukan di Kurikulum Merdeka ini bisa dijadikan contoh oleh sekolah lain. Kami sudah melaksanakan Kurikulum Merdeka selama setahun, tahun berikutnya kami ingin memperbaiki apa yang sudah kami laksanakan kemudian memantapkan dan mengimbaskan ke sekolah lain untuk melaksanakan Kurikulum Merdeka," pungkas Nurul.

Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekalongan, Zainul Hakim menyatakan rasa bangganya terhadap kegiatan tersebut. Menurutnya, inisiasi SMPN 14 Pekalongan untuk kegiatan ini perlu menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain.

Menurut Hakim, dengan kegiatan tersebut, masyarakat menjadi lebih tahu implementasi dari Kurikulum Merdeka. Hal tersebut juga akan memacu sekolah lainnya untuk melakukan hal yang sama.

Dalam kesempatan itu, Hakim juga mengungkapkan apresiasinya atas yang dilakukan SMPN 14 Pekalongan. Sampai-sampai sekolah penggerak ini banyak dikunjungi dari banyak daerah untuk mencontoh yang dilakukan SMPN 14 Pekalongan ini.

"Kemarin telah hadir di sini dari Dindik Banjarnegara, Cilacap, dan terakhir Pangandaran Jawa Barat. Ini juga sudah ada permintaan dari Kalimantan Selatan yang akan berkunjung ke Kota Pekalongan. Kami akan mengambil lokus jenjang SMP di SMPN 12 dan SMPN 14," sebut Hakim.

Hakim mengaku bangga memiliki SMPN yang lokasinya berada di perbatasan namun prestasinya luar biasa. Arah merdeka belajar ini telah memacu bakat dan potensi siswa sesuai dengan arahnya.

"Dari tiga program tadi kita bisa melihat program pertama yakni muatan lokal, di sini menunjukkan banyak anak kelas 7 yang sudah hafidz Alquran dan Juz Amma. Kedua terkait bahaya perundungan, ini ada percontohan membuat modul sekolah anti perundungan bahkan SMPN 14 ini telah dinyatakan sebagai sekolah ramah anak. Kemudian ketiga, implementasi pupuk organik cair melihat potensi di sini yang merupakan wilayah agraris," jelas Hakim.

Editor : Ribut Achwandi

Follow Berita iNews Pantura di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut