Aksi demo dilakukan karena ketidakpercayaan terhadap anggota DPR/MPR Orde Baru hingga mendesak untuk menyingkirkan militer dari politik serta pembersihan pemerintahan dari orang Orde Baru. Tanggal 13 November 1998 menjadi puncak aksi demo, di mana massa dan masyarakat berkumpul di Semanggi, bergabung di Universitas Katolik Indonesia Atma Jaya, Jakarta. Dalam aksi ini, terjadi penembakan yang mengakibatkan 17 orang tewas.
Demo Trisakti berlangsung pada 12 Mei 1998, diprakarsai oleh sejumlah mahasiswa yang menuntut Presiden Soeharto turun dari jabatannya. Demo ini mengakibatkan empat mahasiswa Universitas Trisakti meninggal dunia. Aksi pun berlanjut, pada 13 Mei 1998 ibu kota Jakarta menjadi lautan aksi massa. Demo ini mencapai puncaknya pada 14 Mei 1998.
Tak hanya demo, pembakaran serta penjarahan tak bisa dihindarkan. Banyak toko dan rumah yang mengalami kerusakan, dan harta benda yang dijarah. Kondisi yang semakin tak terkendali ini membuat Presiden Soeharto lengser dari jabatannya pada 21 Mei 1998. Pemprov DKI Jakarta mencatat 288 orang tewas. Sementara itu, Polda Metro Jaya mencatat 451 orang, dan Kodam Jaya mencatat 463 orang tewas dalam demo ini.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait