PEKALONGAN, iNewsPantura.id - Saat ini kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup modern, selain itu kopi menjadi salah satu menu yang dinilai memiliki peningkatan pesat di dunia kuliner dan diprediksi akan terus meningkat. Menurut data International Coffee Organization (ICO), konsumsi kopi di Indonesia mencapai 5 juta kantong berukuran 60 kilogram pada periode 2021/2022.
Bicara kopi tak lepas dari peran barista yang meracik dan menyajikan kopi, profesi ini sangat diminati anak muda, Barista sudah ada sejak ratusan tahun, namun tidak sekompleks saat ini, pengetahuan, teknik, alat Barista semakin berkembang. Rasa kopi tidak hanya dipengaruhi oleh jenis kopinya tapi juga cara mengelola hingga metode penyajiannya.
Untuk mendukung dan melahirkan barista handal Balai Besar Vokasi dan Produktivitas (BBVP) Semarang Jawa Tengah melalui Balai Latihan Kerja Komunitas (BLKK) Yayasan Pondok Pesantren (YPP) Nurul Anwar yang berlokasi di Desa Kayugeritan Kecamatan Karanganyar Kabupaten Pekalongan berkerjasama menggelar Pelatihan Barista pada awal bulan hingga akhir September tahun 2022. Melalui kegiatan ini diharapkan mampu memberikan ruang potensi industri kopi dan peluang pasar tenaga kerja barista di Pekalongan.
Suasana Pelatihan Barista BLK Komunitas YPP Nurul Anwar di Lumbung Kopi Nusantara (Foto: Ist)
Diketahui, faktor menjamurnya bisnis kedai kopi kekinian di Pekalongan ternyata diikuti dengan banyaknya generasi milenial yang terjun serius menekuni industri kopi bahkan tak sedikit jumlahnya mereka yang tertarik mencoba peruntungan dengan membuka kedai kopi dan memilih berkarir menjadi barista secara profesional.
“Kopi Pekalongan menjadi salah satu kopi terbaik di dunia, biji kopi terbaik yah ada di Pekalongan, kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat memacu wirausahawan muda baru di Pekalongan yang bisa melestarikan produk lokal, serta menaikkan taraf perekonomian di Pekalongan melalui kopi” ujar Pimpinan BLKK KH Nasuka, M. Ag disela-sela acara pelatihan, Selasa (6/9/2022).
Wilayah Pekalongan merupakan salah satu kawasan daerah perkebunan kopi di Indonesia yang cukup diperhitungkan dalam pasar ekspor pada masa penjajahan sebelum kemerdekaan. Kebun kopi ini dibawa oleh para penjajah Belanda untuk memajukan perekonomian di Indonesia. Konon disebutkan, kopi yang ditanam di kawasan tersebut memiliki kualitas luar biasa. Sehingga, kopi ini begitu terkenal hingga ke daratan Eropa atau dalam catatan sejarah di tahun 1696.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait