Pada Jumat, berbicara pada konferensi media di ibukota Kazakh Astana, Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan "untuk saat ini" tidak perlu tambahan serangan rudal skala besar pada target Ukraina.
Dia menjelaskan bahwa militer Rusia mengejar tujuan lain. Rusia mengirim pasukan ke Ukraina pada 24 Februari, mengutip kegagalan Kiev mengimplementasikan perjanjian Minsk, yang dirancang untuk memberikan status khusus wilayah Donetsk dan Luhansk di dalam negara Ukraina. Protokol, yang ditengahi oleh Jerman dan Prancis, pertama kali ditandatangani pada 2014.
Mantan Presiden Ukraina Pyotr Poroshenko sejak itu mengakui tujuan utama Kiev adalah menggunakan gencatan senjata untuk mengulur waktu dan “menciptakan angkatan bersenjata yang kuat.”
Pada Februari 2022, Kremlin mengakui republik Donbass, yang sejak itu bergabung dengan Federasi Rusia, sebagai negara merdeka dan menuntut agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan blok militer Barat mana pun. Kiev menegaskan serangan Rusia benar-benar tidak beralasan.
Artikel ini telah diterbitkan di halaman SINDOnews.com pada Minggu, 16 Oktober 2022 - 05:15 WIB oleh Syarifudin dengan judul "Depot Minyak dan Kantor Bea Cukai Rusia Diserang Artileri". Untuk selengkapnya kunjungi:
https://international.sindonews.com/read/913791/41/depot-minyak-dan-kantor-bea-cukai-rusia-diserang-artileri-1665861032
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait