Mendengar itu, Rasulullah SAW berkata: "Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Ukasyah. Kalau dulu aku pukul engkau, Maka hari ini aku akan terima hal yg sama."
Dengan suara yang agak tinggi, Ukasyah berkata: "Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah."
Ukasyah se-akan tidak merasa bersalah mengatakan demikian. Sedangkan ketika itu sebagian sahabat berteriak marah kepada Ukasyah.
"Sungguh engkau tidak berperasaan Ukasyah. Bukankah Baginda sedang sakit..!!?
Ukasyah tidak menghiraukan semua itu. Rasulullah SAW meminta Bilal mengambil cambuk di rumah Fatimah, anaknya.
Bilal meminta cambuk itu dari Fatimah, Kemudian Fatimah bertanya: "Untuk apa Rasulullah meminta cambuk ini wahai Bilal?"
Bilal menjawab dengan nada sedih: "Cambuk ini akan digunakan Ukasyah untuk memukul Rasulullah."
Terperanjat dan menangislah Fatimah, seraya berkata: "Kenapa Ukasyah hendak memukul Ayahku Rasulullah? Ayahku sedang sakit, kalau mau memukul, pukullah aku anaknya".
Bilal menjawab: "Sesungguhnya ini adalah urusan antara mereka berdua".
Bilal membawa cambuk tersebut ke Masjid lalu diberikannya kepada Ukasyah. Setelah mengambil cambuk itu, Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah.
Tiba-tiba, Abu Bakar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah... kalau kamu hendak memukul, pukullah aku..!! Aku adalah orang yang pertama beriman dengan apa yg Rasulullah SAW sampaikan. Akulah sahabatnya di kala suka dan duka. Kalau engkau hendak memukul, maka pukullah aku".
Rasulullah SAW bersabda: "Duduklah wahai Abu Bakar. Ini urusan antara aku dengan Ukasyah".
Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah SAW. Kemudian Umar bin Khattab berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata:
"Ukasyah...kalau engkau mau mukul, pukullah aku. Dulu memang aku tidak suka mendengar nama Muhammad, bahkan aku pernah berniat untuk menyakitinya. Itu dulu. Sekarang, tidak boleh ada seorang pun yg boleh menyakiti Rasulullah Muhammad SAW.
Kalau engkau berani menyakiti Rasulullah, maka langkahi dulu mayatku..!!"
Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW: "Duduklah wahai Umar. Ini urusan antara aku dengan Ukasyah".
Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah, dan berdirilah Ali bin Abu Talib, sepupu sekaligus menantu Rasulullah SAW. Dia menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah, pukullah aku saja. Darah yang sama mengalir pada tubuhku ini wahai Ukasyah".
Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW: "Duduklah wahai Ali, ini urusan antara aku dengan Ukasyah".
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait