Pasukan Romawi Mundur
Akhirnya Rasullullah SAW tiba di Tabuk.
Mereka segera menyiapkan diri untuk bertempur.
Di hadapan pasukannya, Rasullullah SAW berpidato dengan penuh semangat.
Rasulullah SAW mengingatkan akan kebaikan dunia dan akhirat yang bisa dicapai dengan berjuang sungguh-sungguh.
Rasulullah SAW juga memberi kabar gembira dan kabar kemenangan pasukan yang tadinya begitu letih, kini berubah menjadi pasukan berhati baja yang siap mati membela Islam.
Kebulatan tekad pasukan Rasullullah SAW ini terdengar oleh musuh.
Keberanian Romawi ciut mendengar kehebatan pasukan Muslim menyeberangi gurun tandus dan cuaca yang sangat panas dan ganas dengan bekal seadanya.
Tidak akan ada satu pun kekuatan yang mampu menahan pasukan setangguh itu. Dihantui rasa takut, pasukan Romawi yang tersohor itu pun bergerak mundur sebelum lawannya terlihat.
Mereka berpencar dan kembali ke daerah masing-masing.
Kemenangan tanpa bertempur ini melambungkan nama pasukan Islam. Berduyun-duyun, para pembesar di daerah-daerah perbatasan Romawi mendatangi Rasullullah SAW untuk berdamai.
Para penduduk Jarba, Adzruh dan Aila menyatakan tunduk di bawah pemerintahan Muslim.
Penduduk suatu daerah yang tunduk kepada pemerintah muslim namun tetap mempertahankan agama mereka, wajib membawa jizyah berupa sejumlah uang. Dengan demikian pasukan muslim akan datang membela apabila suatu saat musuh menyerang daerah itu.
Penduduk Aila yang beragama Nasrani adalah termasuk di antara mereka yang membayar jizyah.
Yuhanah bin Ru’bah pemimpin Aila datang dengan salib emas di dadanya.
Ia membawa hadiah dan menandatangani perjanjian damai.
Rasullullah SAW pun memberinya mantel tenunan Yaman dan menerima Yuhanah dengan santun.
Namun Ukaidir bin Abdul Malik Al Kindi, orang Nasrani yang memimpin penduduk Dumatul Jandal, malah meminta bantuan pasukan Romawi untuk melawan tentara muslim.
Maka, Rasullullah SAW memerintahkan Khalid bin Walid beserta 500 pasukan berkuda untuk melawannya.
Dengan diam-diam tapi sangat cepat Khalid bin Walid menyerang pada waktu malam.
Ia berhasil menawan Ukaidir yang tengah berburu lembu liar.
Maka Dumatul Jandal pun takluk.
Mereka menyerahkan 2.000 unta, 800 kambing, 400 wasaq gandum, dan 400 baju besi.
Ukaidir pun masuk Islam di hadapan Rasullullah SAW dan menjadi sekutu kaum muslimin.
Keperkasaan pasukan muslim bersumber dari rasa percaya kepada Allah SWT . Siapa saja yang percaya kepada Allah SWT maka dia tidak akan merasa takut mengarungi lautan kehidupan.
Dia tidak percaya bahwa akan ada kekuatan di alam ini yang sanggup merintanginya kalau tidak diizinkan oleh Allah SWT.
Dia tidak percaya bahwa dia akan ditimpa bahaya, kalau tidak telah tertulis lebih dahulu dalam ilmu ALLAH SWT.
Dia selalu berbaik sangka kepada Allah SWT.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait