Inilah 5 Kesaksian Putri Candrawathi, Tes Poligraf Istri Ferdy Sambo Terindikasi Bohong

Muhammad Burhan
Kesaksian Putri Cadrawathi dalam lanjutan sidang kasus pembunuhan Yosua Hutabarat (Brigadir J) . Foto:ist


JAKARTA, iNewsPantura.id - Kesaksian Putri Cadrawathi dalam lanjutan sidang kasus pembunuhan Yosua Hutabarat (Brigadir J) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (12/12/2022) diwarnai dengan berbagai kejadian dan pernyataan yang jadi sorotan publik.

Kejadian pertama yang jadi sorotan adalah ketika hakim memutuskan memberlakukan sidang secara tertutup ketika Putri Cahdrawathi menceritakan soal kejadian Tanggal 7 Juli di Magelang yang diklaim Putri terjadi pemerkosaan.

Putri menjadi saksi dalam sidang dengan terdakwa Richard Eliezer (Bharada E), Ricky Rizal dan Kuat Ma'ruf kemudian melanjutkan kesaksian secara terbuka sekitar pukul 15.00. Dalam sidang terbuka, Putri mengungkapkan sejumlah kesaksian, berikut 5 kesaksian Putri Candrawathi yang dirangkum iNews:

1. Putri sebut Brigadir J hendak membopongnya 2 kali saat sakit
Putri Candrawathi menyebut Brigadir J hendak membopongnya sebanyak 2 kali di Magelang. Putri mengaku saat itu dirinya sedang tidak sehat. Putri mengatakan pada tanggal 4 Juli 2022, dia mengantarkan anaknya yang nomor 3 bersama suaminya, Susi, dan Brigadir J ke sekolah usai makan siang.

Setelah itu, Ferdy Sambo bersama ajudannya, Daden lantas ke Semarang guna menghadiri HUT Bhayangkara keesokan harinya. Sedangkan dia, Susi, Brigadir J dan Bharada E kembali ke Magelang. "Malam tak bepergian karena saya sakit, terus saya istirahat di ruang TV sambil duduk selonjoran, terus saya ingat anak saya. Terus dek Yosua ingin mengangkat saya 2 kali, pada saat yang ngangkat pertama kali, saya bilang pada dek Yosua jangan nanti kalau saya sudah kuat nanti saya naik sendiri ke atas," ujar Putri.

2. Putri cerita ke Sambo soal peristiwa 7 Juli:
suami saya marah, lalu menangis Putri menyebut suaminya, Ferdy Sambo marah usai dirinya menceritakan soal peristiwa pelecehan pada 7 Juli 2022 di Magelang. Putri menceritakan ketika itu dia baru saja tiba di rumah Saguling, Jakarta dari Magelang. Putri bertemu Sambo di ruang televisi. Putri lantas duduk di samping suaminya dan menceritakan peristiwa di Magelang pada 7 Juli 2022. "Lalu suami saya marah, emosi, terus menarik napas dalam, tanpa berkata-kata lalu menangis, dan saya pun nangis, lalu suami saya memanggil Dek Ricky via HT, lalu suami saya menyuruh saya masuk kamar. Di dalam kamar saya menenangkan diri saya," kata Putri sambil menangis di persidangan.

3. Putri klaim diperkosa hingga dibanting Brigadir J 3 kali Putri Candrawathi mengklaim Brigadir J melakukan kekerasan seksual terhadapnya. Brigadir J juga katanya melakukan pengancaman hingga membantingnya 3 kali. "Mohon maaf Yang Mulia, mohon izin, yang terjadi memang Yosua melakukan kekerasan seksual, pengancaman, dan penganiayaan, membanting saya 3 kali ke bawah, itu yang memang benar-benar terjadi," kata Putri.

4. Jawaban Putri saat dicecar Jaksa Tes Poligrafnya Terindikasi Bohong
Jaksa Penuntut Umum (JPU) mempertanyakan hubungan Putri Candrawathi dengan Brigadir J. Jaksa menanyakan apakah ada hubungan selain ajudan dengan atasan di antara keduanya. "Yosua adalah driver saya, yang saya anggap sebagai anak kandung," jawab Putri.

Jaksa kemudian mencecar istri Ferdy Sambo itu soal tes poligraf yang mengungkapkan Putri terindikasi berbohong. Ketika itu dalam tes Putri ditanya apakah dirinya selingkuh dengan Brigadir J. "Coba saya ingatkan, dalam pertanyaan apakah anda berselingkuh dengan Yosua di Magelang, pada saat itu anda menjawab apa?" tanya Jaksa. "Tidak (selingkuh)," kata Putri.

Jaksa menanyakan apakah Putri tahu hasil tersebut. Putri menjawab tidak tahu dan tidak ada yang memberitahukan hasil tes kepada dirinya. "Di sini indikasi berbohong, bagaimana dengan itu?" tanya Jaksa lagi. "Saya tidak tahu itu," kata Putri.

5. Putri sempat marah ke Sambo gegara dilibatkan di skenario adu tembak
Putri Candrawathi mengaku sempat marah kepada suaminya, Ferdy Sambo. Hal itu lantaran dirinya dilibatkan dalam skenario adu tembak di rumah dinas Duren Tiga, Jakarta Selatan.

Dalam skenarionya, Sambo menyebut Brigadir J melecehkan Putri di Duren Tiga, hingga terjadi adu tembak Brigadir J dengan Bharada E. Usai pembunuhan terhadap Brigadir J, Sambo menyampaikan kepada Putri bahwa dirinya sudah melaporkan skenario penembakan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

"Suami saya sudah melaporkan ke Pak Kapolri bahwa peristiwa itu terjadi karena tembak-menembak antara Yosua dan Richard, disebabkan karena Yosua melecehkan saya," kata Putri. Mendengar hal itu, Putri kaget dan marah sebab namanya disebut-sebut di skenario. Dia menanyakan kenapa dirinya harus dilibatkan di skenario. "Lalu saya kaget dan saya marah kepada Pak Sambo saat itu dan saya menangis. Saya sampaikan kepada suami saya, kenapa saya diikut-ikut dalam peristiwa tersebut. Saya menangis, lalu suami saya pergi keluar dari kamar," ujar Putri.

Artikel ini telah tayang di www.inews.id , Klik untuk baca: https://www.inews.id/news/nasional/5-kesaksian-putri-candrawathi-nomor-3-klaim-diperkosa-hingga-dibanting-brigadir-j/2.

 

 

Editor : Muhammad Burhan

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network