Pekalongan,iNewsPantura.id – Kapolri Jenderal Drs. Listyo Sigit Prabowo, M.Si dan Panglima TNI Laksamana Judo Margono meresmikan Monumen Hoegeng Iman Santosa di halaman Stadion Hoegeng, Kota Pekalongan, Sabtu, 11 November 2023.
Sosok jenderal Hoegeng itu dijadikan monumen karena ketika menjadi polisi dikenal berani dan jujur yang diharapkan bisa terus menginspirasi anggota Polri dan masyarakat. Dipilihnya Kota Pekalongan karena merupakan kota kelahiran Jenderal Hoegeng.
Monumen itu dibangun dengan ukuran tinggi patung 9 m, tinggi total 14 m, panjang 3 m dan lebar 3 m.
Peresmian itu dihadiri secara virtual oleh Meri Roeslani atau Meri Hoegeng, istri Jenderal Hoegeng Iman Santoso. Eyang Meri, sapaan akrabnya, menyaksikan peresmian Monumen Jenderal Hoegeng Iman Santoso dari kediamannya di Jakarta bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto.
Peresmian ditandai dengan penekanan tombol dan penandatanganan prasasti Monumen Jenderal Polisi Hoegeng Iman Santoso. Penandatanganan prasasti dilakukan oleh Jenderal Sigit serta Laksamana Yudo.
Peresmian disaksikan oleh Maulana Al-Habib Muhammad Luthfi bin Ali bin Yahya, Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi, Pangdam IV/Diponegoro Mayjen TNI Widi Prasetijono, Rama Hoegeng (cucu Hegeng), Pj Gubernur Jateng Nana Sudjana serta Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid serta anggota TNI dan Polri.
Kapolri mengatakan, kegiatan ini dikandung maksud bahwa Polri memiliki panutan yang sudah dikenal masyarakat. Beliau dengan sosoknya yang luar biasa, jujur, dan berani.
Jenderal Hoegeng menjadi abdi negara yang kemudian di dalam kehidupannya banyak nilai-nilai yang diajarkan dan bisa menjadi teladan. Beliau menjadi tokoh teladan yang harus kita warisi keteladannya, kejujurannya, keberaniannya, dan nilai-nilai lain yang tentunya menjadi sangat penting untuk generasi polisi sekarang maupun yang akan datang.
Berkaitan dengan pembangunan monumen itu, Panglima TNI, Yudo Margono mengapresiasi karena sebagai generasi penerus yang akan datang bisa melihat langsung monumen berupa sosok Hoegeng pemimpin yang penuh kesederhanaan, bersahaja, dan dekat dengan anak buah.
‘’Ini menjadi suri teladan bagi kami, menjadi patokan kami para generus dan pemimpin untuk mencontoh beliau. Patung ini bisa menjadi pengingat dan edukasi bagi pemuda, dan seluruh masyarakiat Pekalongan khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya,’’ katanya.
Dalam sambutannya Kapolda Jateng Irjen pol Drs. Ahmad Luthfi, S.St.Mk., S.H mengatakan, Jenderal Hoegeng patut jadi teladan bagi seluruh generasi penerus bangsa.
"Beliau merupakan sosok yang patut dicontoh tidak hanya kepolisian tetapi lapisan masyarakat," ujarnya.
Terkait dengan Pemilu tahun 2024, Kapolri mengatakan, sekarang sudah memasuki tahapan pemilu untuk memilih presiden dan legislatif. Selanjutnya nanti akan kembali ada pemilu untuk kepala daerah.
Karena itu, dengan adanya deklarasi damai yang dilakukan tokoh-tokoh masyarakat, menjadikan samangat kita untuk tetap menjaga persatuan dan kesatuan.
‘’Pilihan terkait dengan siapa yang harus dipilih, itu bisa berbeda beda, bahkan dalam satu keluargapun bisa berbeda. Namun semuanya harus dijaga persatuannya. Ini adalah pesta demokrasi, perbedaan yang ada jangan membuat memposisikan menjadi musuh, namun itu merupakan keberagaman kehidupan demokrasi,’’ katanya.
Oleh karena itu, kehidupan demokrasi itu harus digelorakan di seluruh masyarakat sehingga pesta demokrasi membawa Indonesia menjadi negara Indonesia yang memiliki demokrasi modern. Dalam kaitan itu, Polri memiliki tugas mengawal,dan mengamankan.
Kapolda Jateng juga menekankan dihadapan Kapolri terkait Netralitas dan kesiapan pengamanan Pemilu 2023-2024.***
Editor : Trias Purwadi
Artikel Terkait