Ketua Asosiasi Pengusaha Daging Skala UKM dan Rumah Tangga (Aspedata Indonesia) Diana Dewi mengakui bahwa harga daging yang ada di pasaran saat ini memang terbilang tinggi. Hal ini kata dia, disebabkan tingginya harga daging internasional baik dari Australia maupun dari negara lainnya.
"Kenaikan jelang hari raya itu memang momentum. Terlebih harga internasional juga sedang tinggi. Tapi bukan kurang. Kemarin itu para pedagang pasar hanya mengkhawatirkan harga tinggi dia tidak bisa jual. Ditambah kalau mendekati Ramadhan dan Idul Fitri banyak cerukan atau pedagang musiman. Semacam ada psikologi momen lah," katanya.
Ketua Asosiasi Pengusaha Protein Hewani Indonesia (APPHI) Ahmad Fahmi mengatakan bahwa puluhan toko yang masuk dalam keanggotaannya saat ini terus menyediakan daging yang dijual dengan harga Rp88 ribu sampai Rp105 ribu. Daging dengan harga tersebut merupakan daging beku dengan kondisi yang sudah dicacah.
"Seluruh toko daging di Jabodetabek dan daerah sudah jual daging. Bahkan kami menjual daging beku dengan harga Rp88 ribu dan Rp105 ribu dalam bentuk daging potongan siap masak," katanya.
Diana Dewi juga memastikan distribusi daging ke sejumlah pasar sudah berjalan dengan baik yang dipasok dari PT Berdikari dan PT Suri.
"Stok daging sampai dengan puasa dan Hari Raya Idul Fitri aman. Harganya stabil dan ketersediaan di pasaran selalu ada," kata Diana, Kamis (3/3/2022).
Ketua Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) Achyat mengatakan bahwa kebutuhan daging tersedia dengan baik di pasar-pasar tradisional, meski ada sebagian pedagang yang melakukan aksi mogok. Menurut dia, saat ini aktivitas pasar sudah kembali normal
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait