Sapi di Gunungkidul Terjangkit Antraks, Pemkab Lakukan Langkah Pencegahan

Kismaya
Sapi di Gunungkidul Terjangkit Antraks, Pemkab Lakukan Langkah Pencegahan. Foto : iNews/ Kismaya

GUNUNGKIDUL, iNewsPantura.id - Seekor sapi di wilayah Gunungkidul dikonfirmasi positif antraks setelah dilakukan uji laboratorium oleh Balai Besar Veteriner (BBVet) Wates. Informasi ini dikonfirmasi oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Gunungkidul, Sri Suhartana.

"Kejadian bermula pada 4 Februari 2025 sore ketika peternak mendapati nafsu makan sapi mulai menurun. Pada pukul 22.00 WIB, sapi masih mau makan sedikit namun menunjukkan tanda-tanda gelisah. Keesokan harinya, 5 Februari 2025, sapi ditemukan dalam kondisi tergeletak (njerum) dengan perut yang terasa panas. Paramedik setempat, Eko M, segera dipanggil, namun saat diperiksa, sapi sudah dalam keadaan mati, " kata Sekda Gunungkidul Sri Suhartana

Sri Suhartana menjelaskan, Sampel darah sapi yang mati kemudian diambil oleh petugas dan dikirimkan ke UPT Laboratorium Kesehatan Hewan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) untuk diuji lebih lanjut."Pada 13 Februari 2025, sampel tersebut dikirim ke BBVet Wates. Dua hari kemudian, pada 15 Februari 2025, hasil uji laboratorium menunjukkan bahwa sapi tersebut positif antraks. Hasil resmi dari BBVet Wates direncanakan akan disampaikan secara resmi pada Senin, 16 Februari 2025," Jelas Sri Suhartana

Dari investigasi yang dilakukan, Sri Suhartana menerangkan, bahwa pada November 2024, peternak memindahkan sapinya dari Bulak Kambilgede Sawah Tileng ke kandang tempat sapi yang terjangkit antraks ditemukan mati. Sapi yang mati tersebut adalah yang dipindahkan pada waktu itu. Pada awal Desember 2024,"peternak juga membeli sapi baru dari pedagang berinisial “Y” yang berasal dari Girisubo. Pedagang ini sebelumnya memperoleh sapi dari peternak lain, " Terang Sri Suhartana

Sri Suhartana mengungkapkan bahwa Pada Januari 2025, peternak kembali memindahkan sapi ke kandang dari Bulak Sengon Tileng, Girisubo, sehingga total populasi sapi di kandang menjadi tiga ekor." Setelah satu sapi mati pada 5 Februari 2025, bangkainya menurut pemilik dibawa oleh pedagang dan dibuang di luweng perbatasan Klaten. Dua ekor sapi yang masih hidup kemudian dijual ke pedagang “Y” dan diteruskan ke Pracimantoro. Selain itu, satu ekor sapi milik tetangga yang berada dekat dengan kandang juga dijual ke pedagang yang sama, " Terangnya

Selain sapi, peternak juga memiliki dua ekor kambing yang masih dalam kondisi sehat dengan kandang yang tidak terlalu jauh. Di sekitar lokasi kejadian, terdapat satu ekor sapi lain yang kandangnya berjarak cukup jauh dari kandang terdampak. Peternak juga membeli onggok dari Pracimantoro sebagai pakan, sementara rumput diperoleh dari lahan sendiri."Dari catatan sebelumnya, sekitar dua tahun lalu, pernah terjadi kematian sapi di kandang tersebut dengan gejala kekurusan setelah satu bulan dipelihara. Sapi tersebut dibeli dari pasar Pracimantoro dan diduga mati akibat memakan plastik. Bangkai sapi kala itu juga dibawa oleh pedagang, " Ungkapnya


Untuk mencegah penyebaran antraks lebih lanjut, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul telah mengambil langkah-langkah ," Pemkab sendiri sudah memberikan langkah langkah diantaranya sebagai Koordinasi dengan Lurah Tileng dan memberikan saran terkait langkah yang harus diambil, Melakukan desinfeksi di lokasi kandang menggunakan larutan Baycline dan Mengambil sampel tanah dan feses yang tersisa di lokasi kandang untuk diuji lebih lanjut oleh BBVet Wates, " Ungkap Suhartana

Pemkab Gunungkidul terus berupaya mengendalikan penyebaran antraks dan mengimbau masyarakat, terutama peternak, untuk segera melaporkan jika terdapat tanda-tanda penyakit pada hewan ternaknya. Langkah pencegahan dan penanganan yang cepat sangat diperlukan untuk mencegah dampak yang lebih luas terhadap kesehatan ternak dan masyarakat sekitar.

Editor : Suryo Sukarno

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network