GUNUNGKIDUL, iNewsPantura.id – Hujan deras disertai angin kencang melanda Kabupaten Gunungkidul pada Minggu (23/2/2025) siang, menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan merusak bangunan warga. Kepala BPBD Gunungkidul, Purwono, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan masih berlanjut.
Berdasarkan laporan dari Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Gunungkidul, hujan deras mulai terjadi sekitar pukul 14.40 WIB. Angin kencang menyebabkan pohon tumbang di berbagai titik, termasuk di jalan utama dan permukiman warga. Beberapa kejadian signifikan yang tercatat antara lain:
- Pohon jati tumbang menutup jalan Wonosari-Semanu.
- Pohon roboh menimpa jaringan listrik di beberapa lokasi.
- Sejumlah rumah warga mengalami kerusakan atap akibat terpaan angin.
- Beberapa kandang ternak mengalami kerusakan dengan total kerugian mencapai jutaan rupiah.
“Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD bersama TNI, Polri, Tagana, relawan, dan masyarakat telah bergerak cepat melakukan penanganan di lapangan. Prioritas kami adalah membersihkan akses jalan, memperbaiki jaringan listrik yang terdampak, serta melakukan asesmen terhadap kerusakan rumah warga,” ujar Purwono.
Purwono menambahkan bahwa tim gabungan telah diterjunkan ke lokasi untuk melakukan pemangkasan pohon lapuk guna mencegah insiden serupa. Selain itu, koordinasi dengan PLN terus dilakukan untuk menangani gangguan listrik akibat pohon tumbang.
“Kami juga mengingatkan masyarakat agar lebih waspada. Jika terjadi hujan deras disertai angin kencang, segera menjauh dari pohon besar, tiang listrik, dan baliho yang berpotensi roboh,” tambahnya.
BPBD Gunungkidul juga mengimbau masyarakat untuk selalu memperhatikan peringatan dini cuaca dari BMKG dan segera melaporkan kejadian bencana melalui kontak darurat Pusdalops BPBD Gunungkidul di nomor WA (0274)394091 atau email pusdalopsgk@gmail.com.
Dengan cuaca yang masih berpotensi ekstrem, masyarakat diharapkan untuk tetap siaga dan menjaga keselamatan diri serta lingkungan sekitar.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait
