SEMARANG, iNewsPantura.id - Dinas Pendidikan Kota Semarang menyelenggarakan puncak perayaan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di area objek wisata Klenteng Sam Poo kong Semarang Barat, Senin (5/5/2025).
Dalam kegiatan tersebut banyak sekali rangkaian acara yang kreatif dan inovatif seperti festifal band SMP, lomba permainan tradisional, dan lain sebagainya. Terlibat pula di dalamnya komunitas UMKM, dan seniman.
Wakil Wali Kota Semarang, Iswar Aminuddin yang hadir memberikan sambutan yang ditulis oleh Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng.
“Dalam semarak Hardiknas penuh dengan makna. Hari ini kita mengenang Ki Hajar Dewantara yang berjasa dalam dunia pendidikan nasional. Kadang ada penyesuaian kurikulum dari Pemerintah Pusat yang menantang atau menyulitkan guru dan orang tua untuk mendidik murid,” begitu teks sambutan Agustina yang dibacakan Iswar.
Selain itu, Pemkot Semarang berkomitmen memperluas jangkauan program Gerbang Harapan (Gerakan Bersama Orang Tua Asuh untuk Pengembangan Hari Masa Depan) dengan harapan menyentuh seluruh siswa yang kurang mampu mendapat hak pendidikan yang merata serta komitmen meningkatkan pelayanan yang lebih baik dalam bidang pendidikan.
“Kami juga terus memperluas jangkauan program Gerbang Harapan agar seluruh siswa yang kurang mampu mendapat hak pendidikan yang merata. Kami berkomitmen meningkatkan pelayanan yang lebih baik dalam bidang Pendidikan,” bebernya.
Iswar menyebut 8220 siswa kurang mampu ditargetkan menerima beasiswa tahun ini. Pihaknya juga sudah menerbitkan kartu bus gratis untuk siswa Kota Semarang.
Kemudian Iswar juga mengapresiasi permainan tradisional yang ditampilkan dalam acara ini. Iswar memberi masukan, karena eranya sudah digitalisasi maka permainan tradisional ini harus dikembangkan kearah digital juga.
“Jadi permainan masa kecil kita dimunculkan lagi dengan inovasi digital karena anak-anak sekarang tidak bisa dipaksakan seperti era anak-anak masa lalu. Tetapi secara kebudayaan kita mengikuti teknologinya tapi prinsip permainannya sama seperti dulu,” tuturnya.
Selain itu, Iswar juga mengatakan kebebasan berekspresi siswa-siswi semakin dibuka oleh sekolah-sekolah. Dia berharap setiap anak didik mampu berlari kencang dan melompat setinggi langit.
“Kita bisa melihat bagaimana penampilan putra-putri Semarang, itu membuktikan Dinas Pendidikan sudah melakukan banyak hal positif yaitu inovasi kreatifitas yang mampu dimunculkan,” tuturnya.
“Kebebasan berekspresi adalah kata kunci agar anak-anak kita maju. Tentunya dengan tanpa meninggalkan kebudayaan bangsa, terutama Kota Semarang,” lanjutnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang, Bambang Pramushinto mengatakan pihaknya menggelar lomba vlog untuk siswa – siswi agar bisa mempromosikan di medsosnya masing-masing bahwa di Semarang ada tempat wisata yang keren, yaitu Sam Poo Kong.
“Soal permainan tradisional, sekarang ini kan dunia pelajar sudah dipenuhi dengan dunia teknologi, ada yang positif, ada pula yang negatif. Nah permainan tradisional ini adalah upaya untuk merefresh lagi supaya anak-anak tahu bahwa kita ini punya permainan yang menarik warisan dari leluhur,” tuturnya.
Dia berharap, jika ditumbuhkan lagi akan memunculkan nilai-nilai positif seperti kebersamaan, gotong royong, kreatifitas, berfikir kritis, dan lain-lain.
“Apalagi Pak Menteri Pendidikan berupaya menerapkan prinsip 7 kebiasaan baik, salah satunya bermasyarakat yang kita kenalkan melalui permainan tradisional,” tandasnya.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait