Puskesmas dan Pustu di Tegal & Brebes Jadi Fokus Penelitian Harvard, CISDI, dan UHN

Yunibar
Kunjungan UHN, CISDI dan Harvard Medical School di Puskesmas Pembatu Pagejugan, Brebes, Kamis (01/08/2025).

BREBES, iNewsPantura – Tiga pusat layanan kesehatan primer, yakni Puskesmas Margadana di Tegal, Puskesmas Brebes, dan Puskesmas Pembantu (Pustu) Pagejugan di Brebes menjadi titik awal kolaborasi strategis antara Universitas Harkat Negeri (UHN), Center for Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI), Harvard Medical School-Primary Health Care (MHS-PHC), dan PT Tamaris Hydro

Kunjungan ini merupakan bagian dari peluncuran kerjasama penelitian untuk mentransformasi puskesmas sebagai pusat layanan kesehatan yang lebih terintegrasi dan tepat sasaran.

Fokus utama kolaborasi ini adalah membangun strategi layanan kesehatan yang people-centered, di mana ekosistem puskesmas—meliputi komunitas, tenaga kesehatan, sektor pendidikan, swasta, pemerintah, dan masyarakat—berkolaborasi dalam menyuarakan aspirasi serta membentuk kebijakan berbasis data.

“Transformasi layanan primer harus dimulai dari tempat yang paling dekat dengan masyarakat. Pendekatan ini memungkinkan kita memahami kebutuhan dan kebiasaan masyarakat secara lebih akurat,” ungkap Bethany Holt, Associate Director of Health Systems di Harvard Medical School’s Program in Global Primary Health Care, saat kunjungan ke Pustu Pagejugan, Kamis (01/08/2025).

Pustu Pagejugan yang hanya memiliki satu bidan, satu perawat, dan satu kader kesehatan, melayani sekitar 15-20 kunjungan per hari. Mereka juga menyediakan obat-obatan dan merujuk sekitar lima pasien setiap bulan ke Puskesmas Brebes, yang memiliki fasilitas dan tenaga medis lebih lengkap.

Selain itu, terdapat tujuh posyandu yang aktif melayani masyarakat di Desa Pagejugan, sementara di Kecamatan Brebes secara keseluruhan terdapat empat puskesmas dan satu pustu untuk melayani 22 desa/kelurahan.

Menurut Bethany, penguatan layanan primer di level pustu dan puskesmas sangat penting. “Digitalisasi data dan integrasi informasi dari komunitas hingga ke kementerian sangat krusial agar kebijakan kesehatan dapat tepat sasaran, terutama bagi kelompok rentan dan marjinal,” tegasnya.

Ketua Dewan Pembina Yayasan Harapan Bersama, Sudirman Said, menyatakan bahwa kerjasama ini merupakan langkah awal strategis bagi Universitas Harkat Negeri yang baru saja resmi berdiri.

“Kerjasama ini akan menjadi pondasi penting agar Universitas Harkat Negeri berkontribusi sebagai hub, bagian dari think tank, dan penyedia teaching factory untuk pengembangan layanan kesehatan primer,” ujar Sudirman saat mendampingi kunjungan ke Puskesmas Brebes.

Ia menambahkan, “Kemarin (31 Juli 2025), kami telah menandatangani MoU untuk penelitian berbasis bukti lapangan. Tujuannya jelas: memastikan puskesmas dapat memberi layanan yang tepat guna dan merata bagi semua, termasuk kelompok marginal.”

Universitas Harkat Negeri juga menyatakan terbuka untuk kerjasama nasional maupun internasional dalam bidang pendidikan dan penelitian. “Kami ingin menjadikan Tegal sebagai salah satu kota pendidikan terbaik di Indonesia,” pungkas Sudirman.

Kerjasama lintas institusi ini diharapkan dapat memperkuat puskesmas sebagai tulang punggung sistem kesehatan nasional melalui pendekatan berbasis komunitas dan data, serta mempercepat transformasi layanan primer yang inklusif dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat.

 

Editor : Yunibar SP

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network