BLORA, iNewsPantura.id– Kebakaran sumur minyak rakyat di Dukuh Gendono, Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, hingga Senin pagi masih berkobar.
Api yang sangat besar disertai asap hitam pekat terus memunculkan ancaman bagi warga sekitar, dengan jumlah korban tewas kini bertambah menjadi tiga orang.
Kebakaran yang terjadi sejak beberapa hari lalu ini masih menyimpan bahaya. Petugas pemadam kebakaran dari Satuan Polisi Pamong Praja dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Blora terus berupaya mengendalikan api.
Mereka juga melakukan mitigasi terhadap aliran minyak mentah yang masih mengalir dari sumur yang terbakar.
Kepala Pelaksana Tugas BPBD Blora, Mulyowati, menyampaikan bahwa pihaknya telah mengevakuasi 50 kepala keluarga yang tinggal dekat dengan titik kebakaran.
Mereka diungsikan sementara untuk menghindari gas beracun yang mulai tercium di area tersebut.
"Untuk korban meninggal ada tiga orang, yang masih dirawat rumah sakit dua orang ibu dan anaknya karena mengalami luka bakar serius", ungkap Mulyowati.
Dari peristiwa tragis ini, jumlah korban tewas bertambah menjadi tiga orang. Korban pertama, Mbah Tanek (60), meninggal di tempat sebelum sempat dibawa ke rumah sakit.
Dua korban lainnya, Bu Sureni (52) dan Bu Wasini, meninggal setelah menjalani perawatan di rumah sakit.
Dua korban luka bakar, yang merupakan ibu dan anak, saat ini masih mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit.
Kejadian ini menyoroti bahaya yang ditimbulkan oleh kegiatan pengeboran minyak ilegal, serta pentingnya tindakan pencegahan dan penanganan yang tepat dari pihak berwenang.
Masyarakat berharap agar situasi ini segera teratasi dan tidak ada korban jiwa lainnya.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait
