BLORA, iNewsPantura.id - Hingga hari keempat, api yang bersumber dari sumur minyak ilegal di Desa Gandu, Kecamatan Bogorejo, masih menyala meskipun intensitasnya mulai berkurang.
Lokasi kebakaran yang terletak di tengah pemukiman warga dan daerah pegunungan ini menyulitkan upaya pemadaman oleh petugas.
Kepolisian Polres Blora telah memeriksa dua belas saksi terkait insiden ini. Kasubbag Humas Polres Blora, AKP Gembong Widodo, menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan para saksi, kebakaran dipicu oleh blow up sumur yang terbakar, yang menyebabkan minyak mengalir melalui selokan sebelum terbakar.
“Puluhan warga sebelumnya mencoba mengambil minyak mentah yang mengalir, namun naas, tiba-tiba aliran tersebut terbakar, menyebabkan mereka panik dan berlari menyelamatkan diri. Lima orang korban yang mengalami luka bakar akibat kejadian tersebut, tidak menyadari adanya api, sehinnga mereka menjadi korban,” ungkapnya, Rabu (20/8).
Upaya pemadaman kebakaran dilakukan dengan bekerja sama dengan ESDM dan Pertamina, menggunakan foam dan alat berat dari Dinas Pekerjaan Umum. Pertamina berencana menutup sumur untuk mengalihkan aliran minyak, karena kondisi sumur tidak memenuhi standar.
Empat alat berat masih aktif membantu membuat tanggul untuk meminimalisir penyebaran api, sementara petugas gabungan dari kepolisian, TNI, BPBD, dan Satpol PP terus berjaga di posko darurat.
Insiden ini meninggalkan trauma mendalam bagi warga desa setempat. Mereka merasakan ketakutan dan kekhawatiran setelah20 menyaksikan ledakan dan asap tebal yang membumbung tinggi saat api mengalir menuju sumur.
Pihak kepolisian berkomitmen untuk terus melakukan penyelidikan agar kejadian serupa tidak terulang. Warga diimbau untuk tidak mendekati area berbahaya dan melaporkan aktivitas ilegal terkait sumur minyak.
Editor : Suryo Sukarno
Artikel Terkait