Sekolah Cuaca BMKG Tingkatkan Keselamatan dan Hasil Tangkapan Nelayan Kendal

Eddhie Prayitno
Pembukaan sekolah lapang cuaca nelayan di Tirto Arum Baru bagi nelayan Kendal. eddie prayitno/iNews

KENDAL,iNewsPantura.id - Tradisi nenek moyang yang mengandalkan kode atau tanda-tanda alam untuk memprediksi cuaca sebelum melaut masih banyak dipraktikkan nelayan. Namun, di tengah perubahan iklim yang membuat cuaca tidak menentu dan sulit ditebak, cara tersebut seringkali tidak akurat dan berbahaya.

Ketidakakuratan ini berakibat fatal, seperti yang terjadi di perairan Kendal belum lama ini, di mana tiga nelayan meninggal dunia akibat diterjang cuaca ekstrem dan gelombang tinggi. Kejadian tersebut menyadarkan semua pihak akan pentingnya pemanfaatan teknologi untuk memantau kondisi cuaca, tinggi gelombang, hingga potensi lokasi ikan.

Untuk mengatasi masalah ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melalui Stasiun Meteorologi Maritim Tegal menggelar Sekolah Lapang Cuaca Nelayan (SLCN) Kendal Tahun 2025. Kegiatan yang berlangsung di Tirto Arum Baru pada Kamis, 21 Agustus 2025, ini diikuti oleh 60 nelayan dan 10 perwakilan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kendal.

Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menyatakan bahwa SLCN bertujuan meningkatkan pemahaman dan kesadaran nelayan akan informasi cuaca dan iklim maritim.

“Program ini membantu nelayan dalam memanfaatkan informasi cuaca dan iklim untuk keselamatan dan efisiensi saat melaut. Serta meningkatkan kesadaran mereka akan potensi bahaya cuaca ekstrem dan bagaimana menghadapinya,” ujar Guswanto dalam sambutannya.

Ia menegaskan, SLCN adalah program pelatihan untuk menciptakan nelayan yang lebih tangguh dan sejahtera dengan mendorong pemanfaatan teknologi dan informasi cuaca yang akurat.

Dalam pelatihan ini, para peserta akan mendapatkan materi tentang penggunaan aplikasi informasi cuaca, pemantauan gelombang tinggi, dan penentuan lokasi ikan. Mereka juga akan mendapatkan penyampaian informasi mengenai peringatan dini cuaca ekstrem serta berdiskusi tentang perencanaan pelayaran yang aman berdasarkan informasi dari BMKG.

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kendal, Hudi Sambodo, yang mewakili Bupati Kendal, menyambut baik dan mengapresiasi inisiatif BMKG ini.

“Dengan demikian, para nelayan bisa memanfaatkan informasi tersebut untuk keselamatan dan kesejahteraan. Bupati berharap melalui pelatihan ini, para nelayan dapat belajar memahami informasi cuaca yang diberikan oleh BMKG,” kata Hudi.

Ia menambahkan, dengan pemahaman yang baik, nelayan dapat menerapkannya dalam kegiatan melaut dengan aman sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan hasil tangkapan dan kesejahteraan mereka.

SLCN merupakan wujud komitmen pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan melalui pemahaman informasi Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (MKG). Tujuannya agar nelayan dapat merencanakan aktivitas melaut dengan lebih aman, efisien, dan mengurangi risiko kecelakaan.

“Bupati menitip pesan agar nelayan dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik dan sungguh-sungguh, serta memanfaatkan ilmu yang diperoleh untuk meningkatkan keselamatan dan kesejahteraan,” imbuh Hudi.

Diharapkan, para nelayan yang telah mengikuti SLCN dapat menjadi agen perubahan yang menyebarluaskan informasi cuaca dan ilmu yang mereka peroleh kepada sesama nelayan yang belum mendapatkan pelatihan. Dengan demikian, program ini dapat membantu seluruh nelayan beroperasi dengan lebih aman, efisien, dan produktif, yang pada ujungnya bermuara pada peningkatan kesejahteraan hidup mereka.

Editor : Eddie Prayitno

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network