Jenni Liliana, Srikandi Penakluk Api Dari Pemalang 

Tim iNews.id
Jenni Liliana, Srikandi Penakluk Api Dari Pemalang . Foto : Tim iNewsPantura.id

PEMALANG, iNewsPantura.id – Profesi petugas pemadam kebakaran (damkar) identik dengan kaum lelaki. Tugasnya berat dan penuh risiko karena harus berhadapan langsung dengan kobaran api. Namun di Kota Pemalang, Jawa Tengah, profesi ini juga dijalani oleh para perempuan tangguh.

Adalah Jenni Liliana (19), salah satu dari tiga srikandi Damkar Pemalang yang bertugas di Pos Damkar Kecamatan Belik, wilayah selatan Kabupaten Pemalang. Bersama dua rekannya, Triana Sari (22) dan Arita Andamari (20), Jenni menjadi bagian dari garda terdepan pasukan penjinak api.

Sekilas, tak ada yang berbeda dari gadis kelahiran 2006 ini. Saat di rumah, Jenni tampak seperti remaja pada umumnya—membantu orang tua memasak atau membersihkan rumah. Namun, sosoknya seketika berubah saat mengenakan seragam biru khas pemadam kebakaran.

Dengan semboyan “Pantang Pulang Sebelum Padam”, Jenni membuktikan bahwa perempuan pun bisa berdiri tegak di medan berbahaya.

Perjalanan Jadi Srikandi Damkar

“Saya bergabung di Damkar Kota Pemalang belum ada satu tahun, lewat jalur CPNS,” ujar Jenni saat ditemui ,Selasa (21/10/2025).

Putri kedua pasangan Harry Mukti Wibowo dan Admiati ini mengaku tak menyangka bisa menjadi petugas damkar. Sebelumnya, Jenni sempat kuliah di Universitas Muhammadiyah Purwokerto, jurusan Pendidikan Matematika.

“Saya sempat kuliah, tapi keluar ketika semester empat karena diterima di Damkar lewat CPNS formasi tahun 2024,” katanya. 

Tantangan dan Kebanggaan

Meski berstatus pendatang baru, Jenni tak gentar menghadapi berbagai situasi darurat di lapangan. Ia mengaku, awalnya banyak kesulitan yang harus dihadapi, terutama soal ketahanan fisik dan mental. Namun berkat bimbingan para senior, kini ia sudah terbiasa.

“Bangga bisa jadi bagian dari pelayan masyarakat. Kita langsung berinteraksi dengan warga, membantu menyelamatkan nyawa. Saya selalu ingat pesan, Khoirunnas anfauhum linnas — sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain,” tuturnya dengan senyum semangat.

Baginya, menjadi petugas damkar bukan hanya soal memadamkan api, tapi juga tentang kemanusiaan.

“Melalui damkar, saya dapat ruang untuk membantu, belajar hal baru, dan merasakan lingkungan kerja yang saling support,” ujarnya.

Risiko Tinggi, Tapi Penuh Makna

Di balik rasa bangga itu, Jenni juga mengakui ada duka dan risiko besar yang selalu mengintai.

“Bekerja di damkar itu penuh risiko, bahaya selalu ada. Tapi semua rasa takut terbayar saat penanganan berhasil dan warga selamat,” katanya.

Selama hampir setahun bertugas, dara asal Kemangkon, Purbalingga ini makin mencintai profesinya. Bahkan ia menegaskan tak ingin berpindah ke pekerjaan lain.

“Kalau disuruh milih, saya tetap pilih damkar. Setiap hari ketemu orang baru, bantu orang, dan ada rasa puas tersendiri ketika bisa menolong,” tutupnya dengan mata berbinar.

Editor : Suryo Sukarno

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network