Warga Resah Akibat Bau Limbah Dapur SPPG Playen 1, Pihak Yayasan Janjikan Penanganan Cepat

Kismaya
Pembangunan ipal limbah dapur SPPG Playen Gunungkidul. Foto : iNewsPantura.id/ Kismaya

GUNUNGKIDUL, iNewsPantura.id - Aoma tidak sedap yang muncul di wilayah Padukuhan Siyono Kidul, Kalurahan Logandeng, Kapanewon Playen, dikeluhkan oleh sejumlah warga. Bau tersebut diduga berasal dari aliran limbah dapur milik Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Playen 1 dan telah tercium selama lebih dari satu pekan terakhir. Kondisi itu dianggap mengganggu kenyamanan masyarakat dalam beraktivitas.

Dari keterangan warga, sumber bau berasal dari saluran pembuangan yang melewati pemukiman. Salah seorang warga, Tentrem Pujianti, menyebut bahwa air limbah dari dapur SPPG mengalir langsung ke selokan di depan rumah-rumah warga. Kejadian ini sudah dirasakan warga selama 1 bulan terakhir dan yang parah selama sepekan terakhir terutama usai hujan deras. 

Gangguan tersebut, menurut Tentrem, terasa hampir setiap hari hingga masuk kerumah. Aroma bau menyengat kerap muncul dan menimbulkan rasa tidak nyaman. “Baunya pas ada angin, kalau tidak ada angin ya enggak, " ungkapnya saat ditemui, Kamis (13/11/2025).

Kondisi serupa juga dirasakan oleh Untung Rian, warga sekaligus pemilik usaha pencucian mobil di wilayah yang sama. Ia menuturkan, bau yang berasal dari arah selokan menyebabkan pelanggan merasa tidak betah berada di lokasi usahanya. “Sebelum ada SPPG, lingkungan di sini tidak pernah menimbulkan bau seperti ini,” jelasnya.

Menurut Untung, intensitas bau meningkat saat turun hujan. Air dari selokan membawa aroma tidak sedap yang lebih kuat, bahkan hingga ke area usahanya. Ia juga menambahkan, belum ada keterangan resmi dari pihak pengelola mengenai sumber dan langkah penanganan masalah tersebut.

Pihak Yayasan Lentera Cikal Bangsa SPPG Playen 1, melalui Kepala Yayasan Yusina Erna Widiati, menyampaikan penjelasan terkait keluhan warga tersebut. Diterangkan bahwa bau yang muncul disebabkan oleh air limbah dapur yang sempat tergenang dan terbawa air hujan lebat beberapa waktu lalu.

Disebutkan bahwa pihak yayasan telah berkoordinasi dengan pemerintah kalurahan untuk mencari solusi jangka panjang. Salah satu langkah yang sedang dipersiapkan adalah pembangunan Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) agar limbah dapur tidak lagi mengalir langsung ke selokan warga.

Peralatan IPAL, menurut Yusina, sudah dipesan dari Tangerang. Namun, progres pemasangan mengalami hambatan akibat kondisi cuaca yang sering hujan, sehingga pengerjaan menjadi tertunda. Meskipun demikian, penyedotan limbah sementara terus dilakukan secara rutin untuk mengurangi dampak bau di lingkungan sekitar.

“Komitmen kami adalah menyelesaikan persoalan ini secepat mungkin, agar pembuangan air dari dapur bisa lebih bersih dan tidak menimbulkan gangguan bagi warga,” tutur Yusina menegaskan.

Warga berharap langkah yang dijanjikan pihak yayasan segera direalisasikan agar lingkungan kembali bersih dan bebas dari bau menyengat. Mereka juga berharap komunikasi dengan warga terus dilakukan agar kejadian serupa tidak terulang di masa mendatang.

Editor : Suryo Sukarno

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network