Fantastis! Nilai Transaksi Kejahatan Keuangan Lebih Besar dari Transaksi Narkoba

Hadi Widodo
PPATK Temukan Transaksi Kejahatan Keuangan Capai Rp150 Triliun (Foto: Pinterest)

JAKARTA – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana dibuat terkejut oleh temuan baru lembaganya atas nilai transaksi kejahatan keuangan baru-baru ini. Semula, Ivan menduga, nilai transaksi kejahatan keuangan tidak lebih besar dari nilai transaksi narkoba. Namun kenyataannya, sebaliknya.

Lembaga yang dipimpinnya itu justru menemukan transaksi senilai Rp150 triliun dari kejahatan transaksi keuangan. Parahnya lagi, hasil temuan itu menunjukkan ada 45 ribu laporan kasus kejahatan transaksi keuangan dalam satu jam.

“Saya 17 tahun di PPATK. Bagaimana PPATK bekerja, PPATK salah satunya lembaga yang tidak terikat kerasnya perbankan. Nah, yang repotnya kejahatan itu berlindung di balik kerasnya perbankan. Jadi, PPATK satu jam menerima 45 ribu laporan per jam," kata Ivan saat memberikan sambutan di acara penganugerahan sabuk hitam dari Institut Karate-Do Indonesia (INKAI) di Honbu Dojo Inkai, Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (15/4/2022).

“Dulu saya pikir transaksi 1-2 miliar di narkoba itu sudah besar. Tapi, ternyata saya Rp1,5 triliun saya pikir sudah besar. Kita temukan terus Rp15 miliar, Rp28 miliar, Rp36 miliar, sekarang PPATK menemukan Rp150 triliun kita temukan,” imbuhnya.

Ivan juga memaparkan, temuan investasi ilegal yang merugikan ratusan ribu warga negeri ini. “Akhirnya, kita temukan masalah investasi ilegal yang merugikan ratusan ribu orang kita dikejar-kejar masyarakat, wartawan apa yang terjadi gitu. Nah pelaku pelaku itulah yang berlindung di balik transaksi perbankan. Triliunan pak, belum lagi narkoba, belum lagi pendanaan terorisme,” ucapnya.

Kemudian, Ivan mengingat masa saat dirinya menimba ilmu karate 30 tahun silam. Ia mengaku tak canggung saat menggunakan seragam karateka.

Pantauan MNC Portal Indonesia di lokasi Ivan disematkan sabuk langsung oleh pendiri INKAI. Selain itu, prosesi disaksikan para pengurus INKAI dan juga atlet Pelatnas Karate Indonesia.

"Jadi, saya ingat, sekitar 30 tahun yang lalu, saya di Barito. Itu terakhir kali saya menggunakan seragam ini. Jadi, saya tidak canggung. Ya, pakai seragam ini, tidak canggung. Tapi lambang ini (lambang INKAI), dulu saya idam-idamkan. Selalu melekat dengan kemampuan saya, karate. Karena saya selalu, kalau rebutan perempuan selalu kalah, menarik di sekolah. Sehingga, saya menggunakan lambang ini. Saya tempel menggunakan inbon. Di tas saya selalu begitu. Sekarang disematkan langsung oleh pendiri INKAI," ujarnya.

Lebih lanjut, Ivan akan membawa kehormatan yang diberikan INKAI dan menerapkannya di PPATK guna melindungi NKRI. "Sekali lagi alhamdulillah hari ini saya dianugerahi kehormatan itu senantiasa akan kami pegang di PPATK modal kami bekerja untuk melindungi NKRI," tuturnya.

Editor : Hadi Widodo

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network