Rinduku PadaMu Ya Rasulullah

Hadi Widodo
Ilustrasi (Foto: Instagram)

Bilāl bin Rabāḥ ra. tak lagi berkenan untuk mengumandangkan azan setelah ditinggal kekasihnya, Rasulullah Saw. Ia memilih tinggal di Syam sebagai mujahid fi sabilillah. Suatu saat, Khalifah Umar ra. berkunjung ke Al Jabiyah salah satu kota bersejarah di Suriah, terletak di sebelah barat kota Nawā, tempat Imam An Nawawi dikebumikan. Umat Islam meminta Umar ra. untuk membujuk Bilal berkenan mengumandangkan azan. Suatu hari, ia pun melantunkan azan. Tak ada hari di mana begitu banyak orang menangis melebihi hari itu. Ini adalah momen mereka mengenang kembali Rasulullah Saw.

Bilal kemudian berkunjung ke Madinah dan menangis pilu di makam Rasul Saw. Hasan dan Husain, dua cucu Rasulullah, mendatanginya. Ia pun mencium dan memeluk keduanya.

“Kami ingin sekali mendengarkan azan-mu!” kata kedua cucu Rasul.

Bilal menaiki atap Masjid, lalu mengumandangkan azan. Madinah benar-benar bergemuruh oleh tangisan.[3]

Imam Malik bin Anas ditanya, kapan ia mulai mengambil riwayat dari Ayyub As Syikhtiyaniy. Ia mengatakan:

“Dia (Ayyub As Syikhtiyaniy) dua kali melaksanakan haji. Saya selalu “mencermatinya”, akan tetapi saya tidak mendengarkan (riwayat-riwayat) dari dia. (Saya melihat) dia selalu menangis saat disebut Rasulullah hingga saya mengasihinya. Setelah saya melihat penghormatannya yang luar biasa kepada Rasulullah Saw. saya menulis (riwayat-riwayat) dari dia.”[4]

Semoga Allah memberi rizki kepada kita semua rasa cinta yang mendalam kepada Baginda Rasulullah Ṡalla Allah ‘alaih-i wa sallam...

Rizki teragung adalah ketika engkau diberi rasa cinta yang melahirkan rindu kepada "Sang Kekasih

Editor : Hadi Widodo

Sebelumnya

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network