Keutamaan sunah puasa Syawal sudah diraih dengan memuasakannya secara terpisah dari hari Idul Fitri. Hanya saja memuasakannya secara berturut-turut lebih utama.
Keutamaan sunah puasa Syawal luput seiring berakhirnya bulan Syawal. Tetapi dianjurkan mengqadhanya,” (Lihat Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani, Nihayatuz Zain, Al-Maarif, Bandung, Tanpa Tahun, Halaman 197).
Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil kesimpulan jika waktu pelaksanaan puasa sunnah adalah enam hari di bulan Syawal. Puasa tersebut idealnya dilakukan pada 2-7 Syawal atau persis satu hari setelah Hari Raya Idul Fitri.
Namun, umat Islam dipersilahkan untuk melakukan puasa tidak secara berurutan selama jumlah puasanya masih enam hari di bulan Syawal.
Selain itu, sejumlah ulama mengatakan sebaiknya membayar hutang puasa bulan Ramadan terlebih dahulu baru menjalankan puasa Syawal.
Jika Anda ingin menjalankan ibadah puasa Syawal, berikut niat puasa Syawal:
نَوَيْتُصَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِسُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an ada’i sunnatis Syawwali lillahi ta‘ala.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Syawal esok hari karena Allah SWT.”
Niat ini dapat dibaca pada malam hari atau pagi hari karena statusnya ibadah sunah.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait