JAKARTA - Kemnaker menerima 5.589 laporan, serta dikabarkan sebanyak 1.430 THR tak dibayarkan oleh 833 perusahaan terkait Tunjangan Hari Raya (THR) Keagamaan 2022.
Laporan ini akumulasi sejak 8 April hingga 3 Mei melalui Posko THR virtual, untuk pengaduan online sebanyak 54% dan 46% konsultasi online.
"Hingga pukul 19.00 WIB atau H+2 lebaran, jumlah konsultasi dan pengaduan yang masuk Posko THR 2022 total sebanyak 5.589 laporan, " kata Sekjen Kemnaker, Anwar Sanusi melalui Siaran, Kamis (5/5/2022).
Anwar menjelaskan, dari laporan konsultasi THR dari seluruh provinsi Indonesia, yang berjumlah 2.586 laporan, pihaknya sudah merespon atau menyelesaikan sebanyak 1.708 laporan dan sisanya 878 laporan masih dalam proses penyelesaian.
"Laporan konsultasi yang masih dalam proses, 100% pasti akan diselesaikan, " katanya.
Anwar menyebut, dari 3.003 laporan pengaduan yang masuk Posko THR 2022, 1.736 perusahaan. Isu yang diadukan yakni sebanyak 1.430 THR tak dibayarkan oleh 833 perusahaan, 1.216 THR tak sesuai ketentuan oleh 695 perusahaan, dan 357 THR terlambat disalurkan sebanyak 208 perusahan.
"Sebanyak 72 laporan sudah ditindaklanjuti dan 1664 laporan masih sedang proses, " ungkap Anwar.
Dia mencatat dari hasil rekapitulasi virtual Posko THR 2022 seluruh Indonesia, pada H+2 lebaran, terjadi penurunan jumlah konsultasi online sebesar 46 persen dibandingkan H-1 Lebaran, yakni pada Minggu (1/5/2022), sebesar 47 persen jumlah persentase konsultasi online.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait