PEKALONGAN, iNews.id – Menyikapi kondisi banjir rob yang telah berlangsung beberapa minggu ini, Pemerintah Kota Pekalongan segera bertindak cepat. Sejumlah upaya pun dilakukan menangani masalah banjir rob di kawasan Pekalongan Utara.
Seperti diungkapkan Donny Agung Prihantono, Teknik Pengairan Muda, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kota Pekalongan, saat ini pihaknya terus mengoptimalkan pengoperasian pompa-pompa pengendali banjir. Hal tersebut bahkan sudah dilakukan sejak sebelum libur Lebaran.
Ia juga menjelaskan, operasional pompa-pompa tersebut dilakukan selama 24 jam dengan sistem bergiliran. Menurutnya, dengan pengoperasian pompa non stop itu dapat mengurangi volume genangan bisa langsung dilakukan.
“Untuk genangan-genangan hampir merata di wilayah Pekalongan Utara. Hal ini disebabkan karena kondisi air rob yang tinggi dan melimpas melebihi tanggul pantai dan melimpas dari Sungai Lodji ke permukiman warga dan jalan-jalan raya seperti di W.R. Supratman, Tentara Pelajar, sejumlah wilayah Clumprit dan Degayu dengan ketinggian bervariasi,” tutur Donny.
Meski begitu, Donny mengakui, penanganan masalah banjir rob ini tidak bisa hanya dilakukan dengan pengoperasian pompa-pompa pengendali ketinggian air. Akan tetapi, diperlukan pula upaya yang lebih komprehensif. Sampai saat ini, langkah pengendalian banjir di Kota Pekalongan juga menjadi perhatian Pemerintah Pusat. Bahkan, Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BWWS) Pemali-Juana dengan 3 paket pekerjaan fisik dengan anggaran total sekitar Rp1,24 Triliun.
Ketiga paket tersebut, sebagaimana diterangkan Donny, dikerjakan secara multiyears. Ditargetkan, pengerjaan ketiga paket tersebut akan selesai pada akhir tahun 2023 mendatang.
Paket 1 meliputi kolam retensi, pembangunan parapet, pekerjaan bendung gerak, dan pekerjaan regular gate untuk Sistem Sungai Lodji. Paket 2 meliputi normalisasi Sungai Banger, pembangunan parapet, normalisasi Sungai Gabus, dan tanggul rob. Sementara Paket 3 meliputi pekerjaan pompa serta pekerjaan long storage Sibulanan sepanjang 2 km dan long storage Susukan dan Celumprit.
Dijelaskan pula, pada tiap-tiap sungai tersebut, BBWS akan memasang 3 x 1 ditambah 2 x 1,5 meter/kubik pompa. “Setelah selesai paket pekerjaan dari BBWS tersebut insyaallah penanganan banjir dan rob di Kota Pekalongan bisa teratasi dengan baik dan besar manfaatnya untuk Kota Pekalongan. Oleh karena itu, masyarakat dimohon sedikit bersabar karena pemerintah tengah mengupayakan yang terbaik untuk warganya. Bahkan, di tahun 2021 lalu sudah terbangun tanggul pantai sepanjang 400 meter, sedangkan di tahun 2022 ini, Pusdataru Provinsi Jawa Tengah akan kembali menyelesaikan pembangunan tanggul pantai ke arah barat sampai titik Krematorium kurang lebih 700 meter,” tandasnya.
Editor : Ribut Achwandi
Artikel Terkait