Merujuk data Badan Geologi, pada 2019 Indonesia memiliki potensi nikel laterit dengan total sumber daya cadangan mencapai 11 miliar ton. Indonesia sendiri disebut sebagai ‘Raja Nikel Dunia’ yang paling diincar negara lain.
Secara keseluruhan, bijih nikel Indonesia memiliki cadangan sebesar 4,5 miliar ton dengan sumber daya 11,7 miliar ton.
Lokasi penemuan nikel laterit berada di Kepulauan Waigeo, Papua (tepatnya Pulau Gag), Maluku Utara (Halmahera), dan Sulawesi Tenggara.
Nikel laterit sendiri memainkan peran penting dalam industri nikel global, di mana sekitar 70% dari semua sumber daya nikel terkandung dalam laterit.
Saat ini manakala dunia terus menggencarkan penggunaan energi yang ramah lingkungan, penggunaan mobil listrik juga terus digalakkan. Mobil listrik menggunakan sumber energi baterai yang salah satu komponen pentingnya berasal dari nikel. Hal ini tentunya menjadi peluang besar bagi Indonesia mengingat potensi nikel di Tanah Air merupakan yang terbesar di dunia.
Terkait potensi tersebut, pemerintah sendiri telah menawarkan kepada sejumlah produsen kendaraan listrik untuk berinvestasi di Indonesia. Bahkan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam kunjungannya ke Amerika Serikat mengunjungi markas SpaceX di Boca Chica, Sabtu (14/5), dan berbincang dengan Elon Musk yang merupakan CEO produsen mobil listrik Tesla.
Raksasa kendaraan listrik itu pun disebut-sebut berminat untuk investasi ekosistem baterai mobil dan mobil listrik di Indonesia.
Editor : Hadi Widodo
Artikel Terkait